search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rai Mantra Beberkan Ciri-Ciri Perkembangan Industri 1.0 Hingga 4.0
Jumat, 23 November 2018, 17:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Rai Mantra Beberkan Ciri-Ciri Perkembangan Industri 1.0 Hingga 4.0

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Di hadapan peserta seminar dari kalangan pendidik, Wali Kota Denpasar IB Dharmawijaya Mantra membeberkan kronologi perkembangan industri dari 1.0 hingga 4.0. Ia juga menekankan peran pendidik sebagai inspirasi perubahan dan vital didalam ekosistem pendidikan.

“Yang mana dalam ekosistem itu harus ada revitalisasi dalam artian apa yang sudah tidak update harus di update dan dihidupkan lagi, ini bukan dalam artian baru atau lama, bukan dalam artian tradisi atau modern melainkan dalam artian yang sesuai dan setelah sesuai harus dikuatkan serta dikembangkan”, demikian disampaikan Walikota Rai Mantra saat membuka seminar Guru Berintegritas dan Berkarakter. 

Era Revolusi Industri 4.0 ini jika diterjemahkan merupakan sebuah era evolusi global, jadi industri yang pertama yakni 1.0 itu industri yang bersifat agraris dengan teknologi yang digunakan untuk mengolah bahan-bahan pertanian atau industri yang masih bersifat natural dengan menggunakan tenaga air dan uap yang sederhana. 

"Kalau di dunia pendidikan pada masa industri 1.0 masih diperlukan tenaga pendidik yang besar dengan sistem kerja konvensional," jelasnya.

Selanjutnya era 2.0 masuk ke industri massif atau industri otomotif dengan artiaan sudah masuk industri pabrik, yang dalam dunia pendidikan tetap diperlukan tenaga yang banyak dengan biaya yang murah hingga tidak bisa untuk melakukan kraetivitas dan bisa untuk bekerja saja.

Kemudian masuk ke industri 3.0 itu era komunikasi yang pada masa itu sudah ada handpone, komputerisasi yang sudah mulai dengan sistem otomatis dan kemudahan, maka timbullah sebuah kreativitas pada masa itu dengan volume yang masih kecil. 

Dan sekarang masuk ke era 4.0, kata dia merupakan era digitalisasi yang tidak hanya berpengaruh ke dunia pendidikan saja melainkan berpengaruh juga pada managerial seperti di pemerintahan sudah diminta E-Government dan smart city dengan sarana digital yang memudahkan.

“Tapi harus diingat 3.0 dan 4.0 itu telah memiliki budaya global (global culture), maka untuk para pendidik untuk selalu bisa membentengi anak-anak di zaman digital ini agar tidak terjadi penyalah gunaan atau penyimpangan digital. Maka dengan demikian diperlukan kesepakatan dan tindakan mengawal bersama-sama sehingga pembentukan karakter peserta didik tidak menyimpang dari karakter dan budaya kita”, tegas Rai Mantra. 

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami