search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPBD Jembrana Distribusikan Air Bersih ke Warga Terdampak Banjir
Minggu, 2 Desember 2018, 17:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com,Jembrana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menyalurkan bantuan air bersih di lokasi banjir Desa pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana Sabtu (1/12) pagi dengan mengerahkan 1 unit mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke warga yang terdampak banjir.
 
[pilihan-redaksi]
Dari pantauan penyaluran air bersih tersebut, tampak puluhan warga di banjar Munduk Desa Pengambengan daerah yang paling parah berdampak banjir memanfaatkan bantuan air bersih ini, masing masing warga membawa tempat penampungan air, seperti timba, botol galon, dan ember. Mereka terlihat senang mendapatkan air bersih secara gratis yang diberikan oleh BPBD Jembrana.
 
"Kami dari 3 hari terpaksa membeli air minum karena sumurnya sudah tercemar oleh banjir. Dengan bantuan air bersih ini kami sangat berterima kasih pemerintah sedikitnya dua hari kedepan airnya cukup untuk kebutuhan minum," kata salah satu warga Ibu Siti.
 
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo AP di sela sela pendistribusian air bersih menjelaskan, pasca banjir yang melanda tiga banjar di Desa Pengambengan ini, BPBD sudah menerima permintaan air bersih dari warga korban banjir melalui tim relawan. 
 
"Setelah menerima permintaan air bersih, petugas kami langsung mengirimkan 2 tangki air bersih ke Pengambengan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada warga korban banjir yang berdampak paling parah," terang Eko Susilo  Sabtu (1/12) siang.
 
[pilihan-redaksi2]
Selain itu Petugas dari Puskesmas Pengambengan juga memberikan kaporit secara gratis kepada warga yang memiliki sumur, hal ini dilakukan agar air sumur warga bisa kembali digunakan dan terbebas dari penyakit. Selain krisis air bersih akibat sumur warga tercemar, sejumlah warga juga mulai diserang penyakit seperti gatal gatal. "Bagi warga memiliki keluhan penyakit kulit seperti gatal gatal, kita arahkan datang ke puskesmas untuk berobat," imbuh Eko Susilo. 
 
Hingga saat air sudah mulai surut, hanya beberapa rumah warga saja masih sedikit terendam air lantaran posisinya sangat rendah. Sebelumnya tiga Banjar di Deda Pengambengan ini dilanda banjir pascahujan deras mengguyur Jembrana pada Selasa (27/11) malam. Dari tiga banjar tersebut pantuan di lapangan terlihat yang paling parah terletak di banjar Munduk.(bbn/jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami