search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengapa Aliansi Ormas Bali Hanya Rekomendasikan 5 Calon DPD?
Sabtu, 6 April 2019, 13:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Om Swastiastu. Titiang Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H., M.Kn sesungguhnya ikut menggagas upaya agar organisasi kemasyarakatan di Bali bisa membentuk aliansi dan mengundang para semeton Bali yang menjadi Calon DPD RI Dapil Bali untuk menyamakan persepsi mengenai keterwakilan DPD RI Dapil Bali sesuai dengan makna dan tujuannya yang sepatutnya adalah orang-orang Bali karena secara logika dan filosofis, merekalah yang memahami Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Oleh karena itu, untuk meningkatkan elektabilitas calon dan agar memudahkan dan membuat masyarakat Bali fokus dalam memilih Calon Anggota DPD RI Dapil Bali, maka jumlah calon anggota harus dibatasi paling banyak 6 calon dengan jalan rembug para calon untuk berjiwa besar memberikan kesempatan kepada paling banyak 6 calon untuk maju agar mendapatkan suara yang signifikan dalam pemilu dan terpilih 4 anggota DPD RI Perwakilan Bali yang merupakan semeton Bali. 
 
Alternatif selanjutnya adalah memberikan wewenang kepada aliansi ormas Bali untuk melakukan pemeringkatan calon dengan memperhatikan profil, kompetensi dan visi-misi para calon. Sayangnya FGD tidak korum karena hanya 13 calon yang hadir dari 21 calon semeton Bali. Saya mengamati bahwa aliansi pun pada akhirnya tidak mencapai kesepakatan untuk melanjutkan upaya itu, bahkan ada beberapa ormas yang kemudian tidak aktif atau keluar dari aliansi.
 
 
Titiang cukup kaget dengan press release aliansi yang sekarang ini menamakan dirinya Rumah Bali yang merekomendasikan 5 calon anggota DPD RI Dapil. Karena apa ? 1. Kami para colon tidak pernah diminta menyampaikan profil, kompetensi dan visi-misi calon, sehingga mereka tidak mengenali secara baik personality setiap calon sehingga kurang atau tidak transparan dan adil, 
 
2. Timingnya sangat tidak tepat menjelang akhir masa kampanye, karena para calon sudah mengikuti proses pemilu dan telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyaakat Bali sehingga terkesan ada pemihakan, kepentingan sepihak dan tidak menghargai upaya yang telah dilakukan para calon, terutama 13 calon yang telah memperlihatkan komitmennya menjaga Bali dengan menghadiri FGD. 
 
[pilihan-redaksi2]
Seharusnya aliansi Rumah Bali cukup merelease 13 calon anggota DPD RI Dapil Bali yang menghadiri FGD sebagai penghormatan atas komitmen dan kehadirannya. Dengan demikian masyarakat Bali terutama para calon akan mendapatkan kecerdasan dan pendewasaan dalam berpolitik dan menghargai suara rakyat dengan menghadiri uleman atau rembug masyarakat Bali (direpresentasikan oleh aliansi ormas Bali). 
 
Oleh karena itu saya menyarankan agar aliansi ormas Bali tetap mendapatkan kepercayaan dari ormas-ormas Bali dan masyatakat Bali secara berkelanjutan terutama untuk mengawal kinerja para anggota DPD RI Perwakilan Bali nantinya dan rekomendasi yang bijak dan adil pada pemilu-pemilu yang akan datang, maka aliasi (Rumah Bali) menarik rekomendasi itu dan mengajak masyarakat Bali (baik semeton Bali dan semeton lainnya) untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 17 April 2019 secara cerdas dan bijak.
 
Saya mengajak masyarakat untuk nindihin gumi Bali, menjaga adat dan budaya Bali agar Ajeg Bali dan mengawal Pemilu berjalan Damai, Luber dan Jurdil dalam upaya bersama-sama mewujudkan Bali Dwipa Jaya, Bali Shanti lan Jagaditha. Selamat berpesta demokrasi dengan penuh kegembiraan, kebahagiaan dan kedamaian. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami