Produk Asuransi Ini Bisa Diperoleh Cukup dengan Menukarkan Botol Plastik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menyadari potensi pasar yang besar dari sebagian besar masyarakat Indonesia yang belum mampu terakses asuransi (emerging consumers), Allianz Indonesia melakukan inovasi produk asuransi terjangkau yakni cukup dengan penukaran sampah plastik untuk mendapatkan premi yang setara dengan 2 kg botol plastik dan iuran uang duka.
[pilihan-redaksi]
Joos Louwerier, Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia mengatakan produk asuransi ini meliputi asuransi jiwa mikro, produk asuransi kecelakaan diri, serta produk asuransi jiwa berjangka kumpulan kepada masyarakat kelompok emerging consumers melalui Program “Tukar Sampahmu, Lindungi Dirimu” dan Program “Allianz Uang Duka”.
"Kami tidak mempunyai data angka yang pasti tentang potensi pasar ini tetapi kita semua tahu bahwa sebagian besar 250 juta lebih penduduk Indonesia masih belum mampu mengakses kebutuhan asuransi," ujarnya usai perayaan puncak Hari Asuransi nasional di Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu (20/10/2019).
Pihaknya yang baru meluncurkan produk dalam kurun waktu beberapa hari lalu ini mengutarakan tidak mematok target minimal atau maksimal karena lebih mengutamakan tujuan produk yang menyasar konsumen yang memang belum terakses oleh produk asuransi umum.
"Saat peluncuran produk sudah ada 600 nasabah yang masuk dari program penukaran sampah plastik di bank sampah, dan terhitung saat ini sudah meningkat menjadi 1.000 nasabah," sebutnya.
Melalui program ini, perusahaan setidaknya membidik 2 persoalan atau mengombinasikan penetrasi asuransi dengan kegiatan sosial perusahaan (CSR) dimana pertama adalah menjangkau kelompok emerging consumers masih belum menjadikan asuransi sebagai kebutuhan yang penting.
“Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk memberikan perlindungan ke lebih banyak orang di Indonesia (to insure more people), tidak hanya fokus pada pertumbuhan premi saja,” tambah Joos seperti dikutip dari keterangan rilisnya.
Di sisi lain, Allianz juga membantu persoalan dimana kenyataan bahwa sekitar 65 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia setiap harinya, hanya 7 persen yang didaur ulang, sementara 69 persen berakhir di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Padahal sampah yang dihasilkan tersebut bisa memberikan nilai ekonomis untuk kita, jika dipilah dan dikelola dengan benar.
Sementara terkait perayaan Hari Asuransi kali ini, ia mengapresiasi para asosiasi dan pihak Otoritas Jasa Keuangan untuk mengambil inisiatif kegiatan perayaan untuk lebih menyadarkan masyarakat tentang kesadaran berasuransi, literasi serta inklusi keuangan.
Reporter: bbn/rob