Abdul Maas (38 tahun), pencari kerang yang terseret arus di pantai Tropical Desa Sekongkang Bawah Sumbawa Barat (26/11) lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah menjadi mayat. 

Setelah melakukan pencarian selam enam hari, tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan warga RT 05/02 Sekongkang Atas Kabupaten Sumbawa barat tersebut mengambang sekitar 0.65 NMi arah tenggara dari lokasi kejadian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, I Nyoman Sidakarya menjelaskan Abdul Maas ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, mengambang di titik koordinat 9°0'43.86'S-116°44'14.66"E. 

"Ya betul, korban ditemukan pagi tadi,  pukul 08.00 wita di perairan pantai Tropical," kata Nyoman Sidakarya, dikonfirmasi Minggu (1/12). 

Korban dievakuasi menuju pantai Tropical dan selanjutnya dibawa ke rumah duka dengan mobil ambulan. Selama hampir seminggu pencarian, tim dari Pos Pencarian dan Pertolongan Sumbawa, TNI, Polri, BPBD, dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, masyarakat/nelayan setempat dan unsur terkait lainnya. 

Setelah melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian dan wilayah sekitarnya dengan penyisiran di permukaan air maupun penyelaman dan sempat terkendala cuaca, pada hari ketiga pencarian dihentikan.

"Pencarian dihentikan beberapa saat, dan kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung hingga hari ke-6 pencarian," jelas I Nyoman Sidakarya. 

Adapun alat utama yang dikerahkan antara lain kapal MV Tenggara Rangger, rubber boat dan perahu nelayan. Berdasarkan informasi Kaimuddin rekan korban yang sama-sama mencari kerang saat kejadian, mendengar suara minta tolong. Abdul Maas dan Kaimuddin mencari kerang ke ujung pantai Tropical sebelah bukit Setengkoq, Desa Sekongkang Bawah, Selasa (26/11) sekitar pukul 13.00 WITA. 

Mereka mencari kerang secara terpisah dan sekitar pukul 16.00 WITA, Kaimuddin mendengar suara minta tolong. Saat mencari sumber suara tersebut, Kaimuddin menemukan Abdul Maas sudah terseret arus laut. Rekan korban ini pun lanjut bergegas meminta pertolongan warga setempat. 

Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram yang mendapat laporan ada warga terseret arus, langsung memberangkatkan personel yang bertugas di Pos SAR Sumbawa untuk melakukan pencarian bersama unsur terkait.