Pandemi Covid-19, Jumlah Perokok Anak Naik di Atas 9%
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Bali Made Kerta Duana SKM. MPH mengatakan meski dalam kondisi pandemi Covid-19, ternyata dari data secara nasional tren merokok mengalami peningkatan, jika dilihat dari tingkat konsumsi produksi batangan dari industri rokok tersebut.
[pilihan-redaksi]
"Dalam situasi pandemi Covid-19 mungkin berpengaruh pada jumlah konsumsi rokok, akan tetapi sama sekali belum berpengaruh signifikan pada penurunan prevalensi perokok itu sendiri," jelasnya belum lama ini di Denpasar.
Dilihat jumlah perokok personal, prevalensi merokok tetap meningkat, bahkan untuk anak-anak meningkat mencapai di atas 9 persen saat ini. Atau bisa dikatakan, meningkat dari target yang telah ditetapkan dalam pembangunan jangka menengah oleh pemerintah.
"Peningkatannya dari 7 ke 9 persen, sebenarnya target dari Pemerintah sesungguhnya adalah sebesar 5 persen, akan tetapi kondisinya malah terbalik atau cenderung naik ke 9 persen," ujarnya.
Jika dilihat mungkin jenis rokok yang akan dibeli masyarakat berubah juga seiring biaya hidup yang tinggi saat ini.
"Mungkin dari pembelian rokok per bungkus dengan harga sebelumnya mahal, akhirnya beralih ke harga rokok harga lebih murah. Selanjutnya, dari jumlah rokok juga, dari sebelumnya banyak menjadi lebih sedikit," ucapnya.
Ia menambahkan jika berbicara rokok tentu berbicara adiksi ketergantungan dan yang susah tentu bagaimana memutus ketergantungan tersebut.
"Mungkin bisa saja dikurangi, atau beralih ke produk lainnya," tutup Duana.
Reporter: bbn/aga