7 Kriteria Agar Penjor Aman dan Ramah Lingkungan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menjelang beberapa hari menuju Hari Raya Galungan dan Kuningan krama Bali akan disibukkan dengan membuat penjor sebagai simbol Gunung Agung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan.
Namun masih banyak krama Bali yang tidak mengerti makna bahwa penjor bahkan ada yang menilai sebagai hiasan yang melambangkan nilai material seseorang. Padahal, jika ditelusuri penjor bisa dibuat lebih sederhana, aman dan ramah lingkungan. Menurut Putu Putrawan Pendiri Yayasan Gayatri Mantra 108, ia mempunyai ide untuk membuat konsep Penjor yang ramah lingkungan.
Dijelaskan dengan panjang Penjor 7 Meter dengan ruas 7 Bindu (7 Kolongan). Panjang Penjor diambil dari perhitungan Sapta Prenawa yakni simbol dari 7 gunung dan 7 bindu yang disebut dengan Jagat Guru atau tempat yang tertinggi para dewa.
Adapun inovasi dari konsep penjor yang diusungnya adalah ornamen Penjor dengan dasar Panca Datu yakni dasar penjor sedikit dengan ornamen logam dengan spirit jinah kepeng Panca Datu yang sangat ramah lingkungan. Disamping itu, Putrawan juga menyebut penjor ini harus memiliki 7 unsur aman. Diantaranya; pertama aman terhadap pejalan kaki atau tidak mengganggu trotoar. Kedua, aman terhadap kendaraan tidak mengganggu ruas jalan.
Ketiga aman dari kabel listrik, telpon, Fiber Optic dengan dirancang 7 Meter sehingga sangat aman terhadap kabel listrik yang bertegangan 20.000 Volt. Keempat, aman terhadap jiwa manusia. Kelima aman terhadap Estetika berada di luar Jalan Raya berada di belakang ruas got. Keenam, aman terhadap lingkungan tidak menggangu sarana/infrastruktur yang lain. Ketujuh, aman terhadap biaya atau tantangan ekonomi kerakyatan, aman terhadap kantong karena hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp108 ribu, di luar ornamen yang bisa digunakan 10 Tahun.
Reporter: bbn/rls