search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Tahun Duet Zul-Rohmi, Pasca-Gempa Lombok dan Covid-19
Senin, 21 September 2020, 10:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Tanggal 19 September 2020, tepat dua tahun kepemimpinan duet Gubernur Dr H Zulkieflimansyah dan Wakilnya, Dr Hajah Sitti Rohmi Djalillah memimpin Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Pasca-dilantik pada 19 September 2018 lalu.  

Kurun waktu tersebut, program industrialisasi dan penguatan UMKM/IKM adalah capaian paling menonjol, yang dilaksanakan di tengah dua bencana yang beruntun. Bencana gempa bumi pada Agustus 2019 lalu, dan pandemi Covid-19 yang melanda dunia sepanjang tahun ini. Sepanjang 2019, Pemprov NTB fokus dengan upaya pemulihan diri dari dampak gempa. 

Memasuki tahun 2020, para pemangku kebijakan dan masyarakat NTB dipaksa untuk berjibaku dengan penanganan pandemi Covid-19. 
Di tengah pandemi Covid-19, Pemprov NTB meluncurkan program JPS Gemilang. Sebuah program bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi, dengan mengutamakan hasil dari UMKM/IKM  sebagai item produk-produknya.  

JPS tahap pertama pada 16 April 2020 lalu, JPS tahap II pada 30 Mei dan JPS tahap III pada 13 Juli  lalu. Program JPS yang awalnya hanya melibatkan sekita 309 UMKM, ditahap berikutnya naik menjadi 535 UMKM. Dan terakhir pada tahap III sebanyak 3.271 UMKM turut dilibatkan. 
Gubernur NTB bernilai, selama dua tahun terakhir program industrialisasi UMKM/IKM mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi. 

Bahkan di tengah merebaknya wabah Covid-19. Dengan dukungan stimulus ekonomi yang digelontorkan Pemprov NTB. Dengan stimulus ini, Pemprov NTB mendorongnya IKM permesinan memproduksi 2.130 mesin dan peralatan yang kemudian dibagikan ke UMKM dan IKM pengolahan.

"Butuh waktu beberapa tahun untuk mengedukasi masyarakat supaya mengerti apa itu industrialisasi," kata Gubernur Zul, Rabu (16/9) lalu. 

Menurut Gubernur, industrialisasi bukan sekedar pembangunan pabrik atau permesinan canggih dan tetap sehat. Tetapi sebagai proses untuk membuat ekonomi NTB maju dan modern.

Untuk program lain di tahun kedua duet Zul-Rohmi, adalah Zero Waste dan Revitalisasi Posyandu. Zero Waste adalah program untuk menjadikan NTB sebagai daerah bebas sampah. Program ini merupakan perpaduan buang dibutuhkan untuk mendukung berbagai sektor. Khususnya sektor pariwisata. 

Subtansi program Zero Waste adalah upaya mengubah sampah menjadi berkah. Dengan menggerakkan sejumlah tahapan. Pertama, daur ulang sampah. Kedua, pembuatan bahan bakar pelet refuse derived fuel (RDF). Ketiga, sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan bahan pakan ternak. Dengan bantuan black soldier fly (BSF) dan cacing serta metode lainnya.

Reporter: Humas NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami