Komplotan Asal Palembang Bobol 8 Mesin ATM di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kasus pembobolan mesin ATM di wilayah Mengwitani Badung diungkap jajaran Ditreskrimum Polda Bali. Empat pelaku asal Palembang Sumatera Selatan dibekuk tanpa perlawanan, pada Kamis (15/10/2020).
Para pelaku masing-masing FAR (34), SA (36), HH (44) ketiganya berasal dari Jalan Batu Putih, Talang Pancor, Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera Selatan. Terakhir, Said Fais (29) asal Parung Tanjung, Cicadas, Bogor, Jawa Barat, namun besar di Palembang.
Kasus pembobolan mesin ATM di wilayah Mengwitani Badung, terjadi pada Sabtu, (10/10/2020) sekitar pukul 17.00 WITA, terungkap berdasarkan laporan dari pihak Bank. Dimana, pihak Bank mengecek rekaman dari CCTV bahwa mesin ATM di Mengwitani Badung dirusak orang tak dikenal.
Pengrusakan terjadi pada fascia atas mesin ATM dan gembok ATM. "Mereka mengganjal lubang masuk kartu pada mesin ATM dan mencongkel fascia atas dan bawah pada mesin ATM," ujar sumber petugas, Selasa (20/10/2020).
Saksi kemudian mengecek ke lokasi dan dari rekaman CCTV diketahui pelaku berjumlah 4 orang menggunakan kendaraan roda dua. "Pelaku 4 orang naik motor berboncengan. Kejadian ini dilaporkan ke Polda Bali," bisik sumber lagi.
Menindaklanjuti laporan saksi, Kasubdit 1 Dit Reskrimum Polda Bali AKBP Imam Ismail memerintahkan Kanit IV Subdit 1 Kompol Tri Joko Widiyanto untuk melakukan penyelidikan di TKP. Lima hari diselidiki, tim berhasil menangkap 4 pelaku berada di seputaran Jalan Marlboro Denpasar Barat, Kamis (15/10/2020).
Mereka diduga akan beraksi di sejumlah mesin ATM di Denpasar. "Komplotan maling ini asal Palembang yang khusus datang ke Bali untuk membobol mesin ATM," terang sumber.
Setelah diinterogasi, keempat maling asal Palembang itu mengakui membobol mesin ATM di Mengwitani Badung dengan modus mencuri kartu ATM yang tertelan. Dalam aksinya, keempatnya memiliki tugas secara bergantian mengawasi, merusak dan mengambil kartu ATM.
"Mereka juga menempel stiker call center palsu di mesin ATM, apabila ada nasabah yang kartunya nyangkut di mesin ATM. Setelah itu, korban akan digiring untuk memberikan nomor PIN kartu ATM tersebut," beber sumber.
Tidak hanya di wilayah Badung, komplotan ini juga beraksi di 8 TKP di wilayah Bali. Dalam aksi pencurian tersebut berhasil menggasak uang korban di rekening ATM sebesar Rp.22,5 juta.
"Jadi, sebelum ke Bali, komplotan ini sudah mempersiapkan alat-alat yang dipergunakan seperti stiker call center palsu, obeng, potongan plastik botol minuman, lem dan gunting," ujar sumber.
Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku yakni 1 unit motor Vario dan Scoopy, 4 helm, 1 buah obeng pipih, 1 buah gunting, 4 buah HP dan jaket.
Kemudian, 1 lembar stiker call center palsu bertulisan "LAYANAN PENGADUAN 24 JAM" " - JANGAN MENINGGALKAN MESIN ATM SEBELUM KARTU ATM, UANG DAN STRUK TRANSAKSI TELAH ANDA TERIMA". "JIKA TERJADI MASALAH SAAT BERTRANSAKSI, UANG TIDAK KELUAR, KARTU ATM TERTELAN, SEGERA HUBUNGI CALL CENTER : 088 8986 4000".
Sementara Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Dodi Rahmawan yang dihubungi belum memberikan komentar resmi terkait penangkapan maling tersebut.
Reporter: bbn/bgl