search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Biro Perjalanan dan Pengelola DTW di Bali Juga Minta Dana Hibah
Selasa, 29 Desember 2020, 12:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Chairman IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association), Paul Edmundus Talo menyebut beberapa kendala yang dihadapi saat pandemi melanda industri pariwisata di Bali terutama bagi pelaku pariwisata. 

Pertama, pihaknya sudah 10 bulan tanpa bekerja. Imbasnya, pengusaha hanya keluar uang karena harus membayar gaji pegawai yang masih tetap dipertahankan tanpa ada pemasukan.

"Oleh karena itu, melalui Deputi Bidang Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo, kami berusaha meminta supaya ada dana hibah pariwisata untuk pelaku pariwisata lainnya seperti biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan agar mendapat kesempatan untuk menerima dana hibah," ungkap Paul saat diskusi bersama antara Menparekraf Sandiaga Uno dengan pelaku usaha wisata, Minggu (27/12/2020) di Badung.

Kedua, pihaknya ingin agar perbatasan segera dibuka agar kegiatan pariwisata kembali aktif meski menyadari kebijakan tersebut membutuhkan sinergi lintas sektoral

"Namun, saya berharap melalui Bapak Menteri bisa memastikan lebih cepat hotel dan restoran, serta industri di sektor ini dapat terbantu dan bangkit lagi," tambahnya.

Kendala ketiga yang sampaikan Paul adalah visa. Ia berharap VoA (visa on arrival) bisa diberikan kepada warga dari negara tetangga terdekat Indonesia, seperti Thailand dan Malaysia yang langsung membuka perbatasannya, sehingga mendatangkan wisatawan dengan VoA-nya. Hal itu dinilainya sangat membantu pelaku usaha pariwisata.

Ia juga berharap memperoleh data yang jelas dan ingin mengetahui berapa banyak biro perjalanan wisata yang dikeluarkan izinnya secara resmi oleh pemerintah. Ia mengatakan ingin mengajak biro perjalanan wisata tersebut untuk bekerja sama dengan IINTOA.

Paul berencana kembali menyelenggarakan event Bali and Beyond Travel Fair pada Juni 2021 yang jadi ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia. Harapannya, kegiatan ini dapat meraih peluang mengembangkan kepariwisataan di Tanah Air.

Ketua DPD Putri Bali Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha atau Gek Indah menyebut di daerah tujuan wisata (DTW), terkadang pihaknya merasa termarjinalkan dibanding dengan pelaku usaha hotel dan restoran. Salah satu contohnya bantuan dana hibah hanya ditujukan untuk pelaku hotel dan restoran.

"Padahal, kami adalah sarinya dari pariwisata tersebut. Kami sangat menaruh harapan besar terhadap Kemenparekraf untuk mempertimbangkan keseimbangan antara pekerja pariwisata di sektor dan tujuan wisata lainnya," kata Gek Indah.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami