search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dapat Izin Kemenkes, Biaya Tes Covid-19 GeNose Cuma Rp20 Ribu
Senin, 25 Januari 2021, 10:35 WITA Follow
image

bbn/Kemenristek BRIN

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dengan hadirnya alat pendeteksi virus Covid-19 baru yang diciptakan dari inovasi peneliti UGM, yakni GeNose, kini masyarakat tidak perlu merogoh kocek ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk tes swab.

Hal ini karena selain diakui dengan tingkat akurasi 90% dalam durasi 50 detik untuk mendeteksi virus Covid-19, biaya untuk tes Covid-19 dengan GeNose juga lebih murah yakni Rp20 ribu. Disamping itu, GeNose juga telah mendapat izin edar dari Kementrian Kesehatan.  

GeNose menjadi harapan dalam pelaksanaan tracing dan tracking Covid-19 di Indonesia disamping penggunaan rapid tes dan PCR. Alat ini bahkan sudah diuji coba di fasilitas umum seperti stasiun kereta api.

Dikutip dari liputan6.com, lantas, seperti apa cara kerja GeNose? Serta bagaimana efektivitas serta harganya?

1. Mampu Deteksi Virus Dalam 50 Detik

GeNose mendeteksi virus melalui embusan napas yang di simpan di dalam kantung udara. Kemudian kantung udara tersebut dihubungan ke alat GeNose yang sudah didukung Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI).

Menurut Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo, sistem GeNose dapat mendeteksi virus dalam waktu 50 detik.
"Secara akurasi dengan PCR tidak jauh beda. Kalau negatif GeNose, tidak perlu PCR," jelas Eko.

2. Akurasi 90 Persen

Dalam kunjungan kerja ke Stasiun Pasar Senen, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memuji keakuratan GeNose yang di atas 90 persen.

"Kita akan Dorong ini dipakai di area publik dan akurasinya juga di atas 90 persen. Semakin banyak yang pakai maka akan semakin akurat karena mesin akan semakin pintar," tutur Luhut di Stasiun KA Pasar Senen pada Sabtu (23/1/2021).

3. Sudah Dapat Izin Kemenkes

GeNose, alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan mencapai 97 persen.
Luhut mengimbau GeNose untuk digunakan di banyak area publik karena sudah mendapatkan emergency use of authorization dan izin edar dari Kementrian Kesehatan.

"Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi ini dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment)," ujar Luhut.

4. Biaya Tes Rp 20 Ribu

Luhut melanjutkan, harga yang dipatok untuk sekali biaya tes dengan GeNose hanya Rp 20 ribu saja. Alatnya sendiri harganya mencapai Rp 62 juta.

"Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu. Jika pemakaian lebih banyak tentunya cost-nya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia," jelas Menko Luhut.

5. Dipasang di Stasiun Kereta Api Per 5 Februari

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan implementasi GeNose akan dimulai di stasiun-stasiun Kereta Api (KA) pada 5 Februari 2021.

"Kita rencanakan di kereta api akan dimulai pada 5 Februari 2021. Bertahap, setelah itu baru pesawat terbang," tutur Budi.

Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan inovasi alat pendeteksi Covid-19, GeNose, yang merupakan hasil kolaborasi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM. Alat ini dapat mendeteksi Covid-19 dari embusan napas, terintegrasi dengan perangkat berbasis artifisial (Artificial Intelligence).

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami