search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banyu Pinaruh di Tirta Empul, Tata Cara Melukat Ikuti Prokes Ketat
Minggu, 31 Januari 2021, 22:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pemedek yang melukat rahina Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Kecamatan Tampaksiring tertib mengantri giliran, Minggu (31/1). 

Suasana pun nampak berbeda dari biasanya. Jika biasanya pemedek mengular, kini lantaran masih dalam suasana pandemi covid-19, pemedek yang tangkil tidak begitu ramai. 

Bendesa Adat Manukaya Let, Tampaksiring, Gianyar, I Made Mawi Arnata mengatakan sejak pandemi, tata cara melukat diatur sedemikian rupa. 

Desa Adat berkolaborasi dengan Polsek Tampaksiring, Polres Gianyar dalam hal pengawasan protokol kesehatan. Areal Pura Tirta Empul dibagi menjadi 7 pos. Mulai dari parkir, pemedek sudah dibatasi. Setiap pos hanya boleh maksimal mengantri 30 pemedek. Jika pos satunya sudah kosong, baru dibuka pos lainnya. 

Dalam kolam pengelukatan juga pemedek diimbau agar cepat. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan di dalam kolam pengelukatan, seperti pemandangan sebelum pandemi yang bagaikan ular naga. 

"Pengaturan ini sudah diterapkan 6 bulan lalu karena pandemi. Situasi belum berubah, jadi kembali diterapkan," jelas Bendesa Made Mawi. Dijelaskan, desa adat menyediakan kartu dengan berbagai warna, agar mempermudah mengatur pemedek hingga tidak terjadi kerumunan. 

"Ada sekitar 2000an kartu disiapkan, sifat bergulir, 1 warna 30 kartu," jelas Pecalang Desa Adat setempat Made Ketut Oka. 

Selain menyediakan Kartu, disediakan pula masker bagi pemedek bila ditemukan pada saat itu tidak memakai masker. "Kami tidak melarang pemedek yang melakukan pengelukatan, kami hanya mengatur sesuai aturan, ada masker juga bagi pemedek," ungkapnya. 

Sementara, Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana mengatakan bahwa berkaitan dengan Banyu Pinaruh, pihak pengelola telah berkoordinasi secara terus menerus dengan prajuru adat Desa Adat Manukaya. Dimana disana sudah ditetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang akan diterapkan. 

"Ada tujuh pintu, jadi sudah diatur sedemikian rupa. Jadi saat melakukan kegiatan Penglukatan, itu terbatas," ujarnya. 

Disamping itu, kata dia pada setiap pintu masuk akan ada petugas yang berjaga untuk memastikan pemedek telah mengikuti protokol kesehatan (prokes) Covid-19. "Kemudian diukur suhu badan dan seterusnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya jika pihak pengelola juga bersinergi dengan TNI dan Polri. Dimana dari Polres Gianyar bersama unsur TNI dan Satgas Covid-19 Kabupaten Gianyar, termasuk unsur adat,  melakukan pengawasan secara terus menerus selama 24 jam. 

"Sebelum Banyu Pinaruh sampai  besoknya (Senin), itu melakukan pengawasan di lokasi. Selama 24 jam, kami tugaskan personil memback up di Tirta Empul," lanjutnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami