Viral, Pemuda Ini Dipecat Gara-gara Kasih Makanan Sisa ke Gelandangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Nama pemuda bernama Bryan Johnston mendadak viral di media sosial. Seperti anak muda lainnya, lelaki 16 tahun tersebut hanya sering mengabadikan kesehariannya di TikTok. Salah satunya saat ia bekerja sebagai salah satu karyawan di gerai waralaba Dunkin' Donuts.
Dalam beberapa video, Bryan bercerita jika hampir setiap malam, dia harus membuang puluhan hingga ratusan donat yang tidak habis ke tempat sampah, sebagai salah satu tugas yang harus ia lakukan jelang toko ditutup.
Sayangnya, Bryan begitu merasa sedih, bahkan muak dengan tugas tersebut. Mengingat, di luar sana masih banyak orang yang kelaparan. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk membungkus donat-donat sisa itu dan membagikannya kepada para gelandangan.
Bryan juga membagikan makanan kepada petugas pemadam kebakaran, serta orang lain yang membutuhkan. ia pun mengunggah video di TikTok tentang dirinya yang melakukan hal tersebut.
Tapi, meskipun orang-orang menyukainya, ternyata bagi perusahaan, ia telah melanggar protokol dan membuatnya kehilangan pekerjaannya. Pada Bored Panda, Bryan memberi tahu bahwa dirinya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dia dipecat.
"Masih sangat sulit untuk melihat ke belakang ketika saya memutar ulang seluruh situasi di kepala saya. Rasanya seolah-olah manajer saya tidak peduli bahwa saya bekerja di sana selama 5 bulan dan dia tidak mengatakan sesuatu seperti 'sedih melihat Anda pergi' atau 'terima kasih telah menjadi bagian dari tim.'," ungkapnya.
Menurut Bryan, beberapa waralaba memang memutuskan tidak membantu memberi makan gelandangan karena mereka telah bekerja sama dengan komunitas lokal.
"Mereka lebih suka membuang makanan di penghujung hari daripada membayar karyawan beberapa jam kerja untuk membawa makanan ke pusat donasi. Meskipun terserah toko apa yang harus dilakukan dengan sampah, sebagian besar manajer toko menginstruksikan kami untuk membuang makanan karena mereka belum menyiapkan program untuk berdonasi," jelas dia.
Sayangnya, di tengah prosedur ini perusahaan tidak memiliki cara tepat untuk mengolah limbah makanan. Hal inilah yang menurutnya sangat mengecewakan.
Meski begitu, ia cukup tabah dengan keputusan ini. Terlebih, Bryan mendapatkan dukungan dari banyak orang saat dia mengumumkan kehilangan pekerjaan di akun TikToknya. Bahkan, beberapa orang mendonasikan sejumlah uang untuk membantunya tetap bertahan.
"Orang-orang juga telah membantu saya secara finansial sampai saya menemukan sumber pendapatan yang stabil yang membuat saya sangat diberkati," tutupnya.
Namun, sesuai dengan misinya yang ingin beramal, Bryan memutuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli donat, dari gerai Krispy Kreme, bukan Dunkin' Donut untuk staf rumah sakit yang bekerja keras di tengah pandemi. Tentu saja, remaja itu mengunggah video dirinya membagikan beberapa bingkisan kepada petugas kesehatan.
Bahkan, Bryan memiliki rencana yang mulia di masa depan. Di mana ia ingin. terus menggunakan suaranya, untuk menjelaskan seberapa banyak limbah makanan yang ada di seluruh Amerika setiap hari dan seberapa besar masalah kelaparan di seluruh dunia.
"Jika perusahaan seperti Dunkin' memutuskan untuk mengurangi limbah makanan dan atau menyumbangkan makanan kepada yang lapar, masalah seperti itu tidak akan menjadi masalah yang besar," ujar dia lagi.
Bryan pun mengatakan jika dirinya masih ingin terus berkarya di TikTok menciptakan konten-konten positif yang bermanfaat dan menginspirasi. Bryan juga berharap dapat bermitra dengan perusahaan besar seperti Feeding America di masa mendatang dan dia ingin menjadi sukarelawan.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net