search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menparekraf Sandi Siapkan Rencana Visa Jangka Panjang bagi Wisman
Sabtu, 13 Februari 2021, 16:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Konsep visa turis jangka panjang bagi wisawatan mancanegara (wisman), khususnya dari kalangan pebisnis tengah disiapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Kami baru saja menyelesaikan pertemuan dengan bapak Menkumham Yasonna Laoly," kata Sandiaga Uno dikutip dari Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyambung, pihaknya mengapresiasi kesiapan dan langkah-langkah koordinasi terkait pembukaan data kesehatan lebih baik dan protokol kesehatan lebih ketat dalam konteks pembukaan gerbang bagi wisman ke beberapa sentra pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lebih lanjut ia menyambung, gagasan tersebut tengah disiapkan bersama pihak Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Satgas COVID-19, dan pemerintah daerah. Sandi menyebut, obyek wisata yang akan dibuka bagi wisman adalah Bali, Batam, dan Bintan.

Juga, beberapa destinasi lain sesuai bingkai ASEAN Travel Coridor dan diharapkan dapat segera rampung dalam beberapa pekan ke depan.

"Kami juga mengkaji visa kunjungan bisnis dan wisatawan, terutama dalam peningkatan layanan e-visa yang sangat membantu kemudahan mendapatkan visa," tuturnya. Di samping, pertimbangan memberi perlakuan khusus pada negara ASEAN yang sudah memiliki kesepakatan travel bubble.

"Dengan tentunya menerapkan prinsip resiprosity atau timbal balik. Negara-negara tersebut juga membebaskan visa untuk Warga Negara Indonesia (WNI)," imbuh Sandiaga Uno.

Dalam perencanannya, Kemenparekraf memerlukan data wisman untuk melengkapi data besar, sekaligus dalam penyusunan rencana sosialisasi yang lebih ditargetkan dan tersegmentasi. 

"Dalam pertemuan yang juga dihadiri Dirjen Imigrasi Bapak Ginting, yang kami sampaikan bahwa pintu pertama wisawatan adalah petugas kita dari Imigrasi. Untuk itu, kita perlu memberi kesan pertama yang mencerminkan budaya Indonesia yang ramah, hangat, juga memiliki kekayaan alam dan budaya," katanya. 

Visa jangka panjang bagi pekerja maupun wisawatan pebisnis, katanya, disesuaikan dengan tren. "Kita menyasar pebisnis wisawatan yang masuk ke Indonesia dalam waktu 3-4 bulan per tahun saat musim dingin di negara asalnya," ucap Sandi.

Visa jangka panjang sendiri bakal berlaku selama lima tahun dengan deposit Rp2 miliar, sementara bagi keluarga berlaku deposit Rp2,5 miliar. Pemegang visa jangka panjang nantinya boleh berinvestasi di Indonesia. 

"Rencana pengembangan visa kunjungan jangka panjang sesuai tren terkini, di mana terdapat satu miliar warga dunia berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari 15 triliun US Dollar yang memiliki kemampuan untuk tinggal lebih lama, berbelanja, dan berwisata lebih lama," ujar Sandi.

"Ini perlu jadi fokus peningkatan kualitas wisatawan kita khususnya dari lama kunjungan dan spending atau belanja wisawatan tersebut selama di Indonesia," imbuhnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami