search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Berat Badan Bisa Pengaruhi Peluang Kehamilan
Kamis, 25 Februari 2021, 12:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Berat Badan Bisa Pengaruhi Peluang Kehamilan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menjaga berat badan bisa terkait dengan kesuburan perempuan. Dalam hal ini, memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang terlalu tinggi lebih dari 25 atau terlalu rendah kurang dari 18 dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk hamil dan meningkatkan komplikasi selama kehamilan.

"Berat badan terkait erat dengan masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita," kata kata Emily Osman, MD, seorang OB-GYN dan ahli endokrin reproduksi dengan Jaringan RMA di New Jersey seperti yang dikutip dari Insider.

Sekitar 12 persen infertilitas perempuan mungkin terkait dengan berat badan pasien yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hal ini dinyatakan dalam American Society of Reproductive Medicine (ASRM).

"Bagi perempuan, kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan dapat dikaitkan dengan apa yang dikenal sebagai disfungsi ovulasi atau kemampuan untuk melepaskan sel telur secara teratur untuk hamil," kata Osman.

"Bagi mereka yang termasuk kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan sedang sebesar 7 persen dan peningkatan aktivitas dapat meningkatkan kesuburan,"Jason Franasiak, MD, seorang spesialis infertilitas.

Melansir dari Insider, hubungan antara berat badan dan kesuburan disebabkan karena lemak tubuh memengaruhi hormon, termasuk yang dibutuhkan untuk matang dan melepaskan sel telur.

Perempuan kurus mungkin berhenti melepaskan hormon pelepas gonadotropin (GnRH) yang mengarah pada kondisi yang dikenal sebagai amenore hipotalamus. Kondisi ini terjadi saat tidak ada siklus menstruasi dan tidak ada pelepasan sel telur sehingga tidak ada sel telur untuk dibuahi.

Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Pada perempuan, kadar estrogen yang tinggi dapat menghentikan siklus menstruasi hingga tak ada sel telur untuk dibuahi.

Perempuan yang kelebihan berat badan juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi fisik termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), infeksi tuba, dan endometriosis yang semuanya dapat mempersulit pembuahan.

"Selain memengaruhi kesuburan, berat badan juga dapat memengaruhi hasil akhir kehamilan. Sebab obesitas sangat terkait dengan komplikasi ibu dan bayi," kata Franasiak.

Sementara terlalu kurus dikaitkan dengan komplikasi seperti persalinan prematur dan berat lahir rendah. Berbeda dengan kelebihan berat badan yang meningkatkan risiko hampir semua komplikasi kehamilan, termasuk keguguran, tekanan darah tinggi, dan preeklamsia.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami