search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Permintaan Meningkat, Biji Kakao Denpasar Tembus Pasar Internasional
Rabu, 3 Maret 2021, 17:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berdasarkan data dari sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan tercatat volume ekspor biji kakao Denpasar meningkat seiring pengakuan kualitasnya oleh pasar internasional. 

Tercatat di 2020, volume ekspor biji kakao mencapai 26 ton dibandingkan tahun lalu yang hanya 7,5 ton saja. Sementara hingga Februari 2021, total ekspor tercatat sebanyak 2 ton.

"Harapannya dengan pendampingan dan pulihnya geliat ekonomi Indonesia, tahun ini ekspor komoditas ini mampu naik tiga kali lipat dari 2020," kata Kepala Karantina Pertanian Denpasar, I Putu Terunanegara, Rabu (3/3) di Denpasar.

Biji kakao Denpasar memiliki keunggulan dari daerah lain. Biji kakao ini unik karena, proses penanaman dan pasca panennnya. 

“Kakao ini dipelihara secara organik tanpa pestisida apapun dan pengolahan pasca panennya menggunakan teknik fermentasi. Meskipun butuh waktu agak lama namun teknik fermentasi menghasilkan kakao yang memiliki aroma khas,” bebernya.

Hal ini merupakan nilai lebih sehingga, optimis ekspor dapat meningkat melalui perambahan ke negara-negara baru. Dengan adanya pendampingan ekspor dari Karantina Pertanian Denpasar, diharapkan adanya sinkronisasi antara permintaan pasar yang semakin meluas dengan peningkatan produksi di petani. 

“Saat ini selain Jepang, biji kakao dari Denpasar sudah menembus pasar mancanegara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Jerman, Francis, Belanda, Austria dan Swiss,” jelas Terunanegara.

Dengan menerapkan pengolahan pascapanen melalui teknik fermentasi, petani kakao asal Kabupaten Jembrana berhasil memperoleh biji kakao dengan kualitas mampu menembus pasar internasional. Sebanyak 1 ton biji kakao organik fermentasi milik Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KKSS) diperiksa oleh pejabat Karantina Pertanian Denpasar untuk dikirim ke Jepang.

Selanjutnya, Ketua koperasi KKSS, I Ketut Wiadnyana mengatakan, merasakan sekali manfaat pendampingan dilaksanakan oleh Karantina Pertanian terkait persyaratan ekspor komoditas bahan dasar cokelat ini dari negara tujuan dan percepatan dalam pelayanan sertifikasi karantina. 

“Kami benar-benar didampingi dan dipermudah dalam hal ekspor biji kakao. Hasil pertanian kami selalu diterima dengan baik dan lancar di negara tujuan karena persyaratan ekspornya yang sudah terpenuhi dengan baik,” tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami