search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Geger Bocah 8 Tahun Hilang di Tempat Angker, Begini Ceritanya
Selasa, 18 Mei 2021, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Geger Bocah 8 Tahun Hilang di Tempat Angker, Begini Ceritanya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Geger bocah delapan tahun hilang di aliran Sungai Bondoyudo Kecamatan Jombang Kabupaten Jember jelang magrib pada Minggu (16/5/2021) membuat warga sekitar berasumsi jika anak tersebut hilang digondol mahluk halus. Kepercayaan tersebut muncul, lantaran warga menganggap lokasi hilangnya bocah tersebut daerah angker.

Namun asumsi tersebut akhirnya terbantahkan, setelah bocah 8 tahun berinisial AR warga Desa Keting, Kecamatan Jombang yang masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar tersebut ditemukan di pinggir aliran sungai tersebut, sekira dua kilometer dari lokasi kejadian pada Selasa (18/5/2021).

Jenazah bocah kelas 1 SD itu ditemukan sekitar pukul 10.15 WIB dalam kondisi tertelungkup hanya menggunakan celana pendek. Saat ditemukan jenazah korban masih dapat dikenali keluarganya.

"Alhamdulillah setelah pencarian selama kurang lebih 3 hari, jenazah korban dapat kami temukan di sekitar sungai. Korban masih dapat dikenali pihak keluarga, dan dipastikan adalah anak yang hilang itu," kata Koordinator Pencarian Pos Basarnas Jember Rudi Prahara saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

AR diduga meninggal karena mengalami kecelakaan tenggelam di sungai dan bukan karena diculik mahluk halus seperti kabar yang beredar sebelumnya.

"Korban ditemukan sekitar dua kilometer dari TKM (Tempat Kejadian Musibah), sekitar Sungai Bondoyudo sisi Barat, tepatnya di Dusun Kebonan Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Penyebab MD (meninggal dunia) kemungkinan karena tenggelam," jelasnya.

"Saat ditemukan relatif masih bisa dikenali, pakaian gak ada, cuma (menggunakan) celana pendek," sambung Rudi.

Terpisah, Kepala Desa Keting Hartono mengaku bersyukur korban segera ditemukan. Untuk selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Alhamdulillah sudah ketemu, dan korban langsung dimakamkan. Di Pemakaman Umum Dusun Krajan I, Desa Keting, Kecamatan Jombang," katanya.

Terkait kejadian ini, dirinya mengimbau masyarakat untuk lebih mengawasi anak-anaknya.

"Apalagi bermain di sungai, orang tua jangan sampai lengah. Tolong orang tua selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain dan izin pergi kemana. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," ucapnya.

Sebelumnya, warga sekitar menduga korban hilang karena diculik mahluk halus.

"Anak ini pergi ke sungai bersama teman-temannya. Katanya mancing, berangkat jam 3 sore, menyusul kakak dan teman-temannya. Tapi sampai mau Magrib jam 5 (sore) gak pulang. Lokasi sungai dan tempat mancing itu werit (angker, red)," kata salah seorang warga Aris saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (17/5/2021).

Di lokasi mancing tidak terlihat bekas jejak kaki, kata Aris, ataupun juga bekas ada orang jatuh ke sungai.

"Sehingga kita (warga sekitar) yakin, anak ini dibawa wewe gombel (mahluk halus) penunggu tempat ini," ucapnya.

Korban diketahui merupakan anak ke enam pasangan Sola dan Sulimah warga Desa Keting. Sebelumnya, Hartono mengemukakan dugaan jika AR kecebur di sungai tersebut, karena bocah tersebut sebelum pergi, berpamitan kepada orang tuanya menyusul sang kakak yang sedang mancing di aliran sungai tersebut.

"Memang benar, kemarin ada laporan anak kecil hilang, dugaan kami ia kecebur sungai Bondoyudo.karena pada saat itu kakek yang bersangkutan bilang jika anak kecil itu pamit hendak datangi kakaknya yang sedang mancing bersama teman temanya di aliran sungai besar (aliran sungai Bondoyudo) itu," katanya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami