search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WSBK Dongkrak Omzet Pedagang Kopi dan Nasi di Mandalika
Sabtu, 20 November 2021, 15:50 WITA Follow
image

bbn/Antara/WSBK Dongkrak Omzet Pedagang Kopi dan Nasi di Mandalika.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Gelaran World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa berkah bagi sebagian warga lokal di sekitarnya.

Mereka yang ikut kecipratan berkah adalah pedagang kopi dan nasi di sekitaran Kuta Mandalika. Adanya para penonton maupun kru dan pebalap WSBK dimanfaatkan para warga ini untuk menjadi ladang rezeki bagi mereka maupun pedagang kaki lima di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Mariani, pedagang warung kopi di Dusun Rangkep, Desa Kuta, Kecamatan Pujut atau depan pintu masuk Sirkuit Mandalika di Praya, Lombok Tengah, Jumat (19/11/2021) mengatakan sebelum ada Sirkuit ini pendapatan warungnya dalam sehari itu Rp150 ribu. Akan tetapi sejak mulai ramai atau WSBK ini digelar pendapatannya bisa mencapai Rp1 juta lebih.

"Sehari saat ini dapat berjualan Rp1 juta, kadang Rp500 ribu sebelum ada kegiatan. Itu semua dari penjualan kopi, soto dan gorengan dan makanan ringan lain. Harga tentunya sesuai, yang pe ting ada untungnya. Kopi Rp7 ribu dan soto Rp15 ribu," katanya.

Menurut Mariani, balapan motor di Sirkuit Mandalika ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dimana sejak ada kegiatan pembangunan di Sirkuit Mandalika ini tahun 2020 omzet penjualannya terus mengalami peningkatan. Terlebih dengan adanya ajang WSBK ini meningkat drastis.

"Tentu ini rezeki dan peluang bagi kami untuk berusaha, meskipun hanya menjual kopi dan makanan ringan," katanya.

Hal yang sama dikatakan oleh Fitri, pemilik warung nasi di area luar Sirkuit Mandalika bahwa omzet penjualan warung nasi mulai meningkat sejak ada pembangunan Sirkuit Mandalika dan sejak beberapa pekan terakhir sejak digelar IATC dan WSBK ini.

"Allhamdulilah karena ramai, banyak yang beli," katanya.

Ia mengatakan, omzet penjualannya pada hari biasa sebelum ada ajang balapan ini Rp200 ribu sampai Rp400 ribu. Kemudian setelah mulai ada balapan omzetnya semakin naik, bahkan per hari bisa mendapatkan Rp1,5, juta.

"Harga nasi campur  Rp15 ribu-Rp20 ribu," katanya.

Olah karena itu, ia berharap pemerintah  terus melaksanakan berbagai kegiatan di KEK Mandalika khusus Sirkuit Mandalika, supaya ekonomi masyarakat bisa meningkat.

"Harapan kami banyak kegiatan yang digelar, supaya ramai," katanya.

Sebelumnya, Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, WSBK di Sirkuit Mandalika itu akan membawa dampak bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pascapandemi COVID-19.

"Ini akan menjadi awal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kemajuan pembangunan di Lombok Tengah khususnya serta kebangkitan pariwisata NTB," katanya.

Sumber: Antara

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami