5 Hal Yang Harus Diketahui Tentang HIV AIDS
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tanya:
“Dok, aku relawan KMPA (Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS) di FK Udayana, mumpung tadi dokter datang ke acara ulang tahun organisasi kami.
Dan aku lihat, masih banyak anak muda yang perlu dicerahkan karena mereka mulai lagi abai tentang HIV AIDS ini, terlebih banyaknya hoax di media sosial dan berbagai contoh tentang perilaku seksual berisiko yang sering muncul di internet, yang bisa jadi akhirnya membuat anak muda tidak lagi serius mau peduli pencegahan HIV, bahkan untuk dirinya sendiri. Apa saja yang lagi perlu diketahui ya, Dok. Oh ya, Selamat menjelang Hari AIDS Sedunia 1 Desember nanti ya, Dok” (Cok Devi, Denpasar)
Jawab:
Mengingatkan kembali, AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome yang disebabkan oleh virus yang disebut dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV hanya bisa ditularkan lewat aktivitas yang mengakibatkan pertukaran darah, cairan kelamin maupun air susu.
Selain cairan itu, tidak memiliki peluang untuk menular. Setiap orang bisa saja berisiko. Uniknya, ketika HIV masuk ke tubuh tidak langsung memunculkan gejala, setelah 5-10 tahun baru akan memperlihatkan gejala sakit, karena saking lemahnya daya tahan tubuh.
Tetapi sebelum nampak sakit, sejak awal dia sudah bisa menularkan virusnya. So, cuma lewat tes darah baru bisa mengetahui seseorang mengidap HIV atau tidak.
Kehadiran kelompok dan komunitas remaja, terlebih di kampus, untuk ikut peduli akan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS adalah sebuah contoh yang baik, karena kasus-kasus baru infeksi HIV memang lebih banyak muncul di kalangan anak muda, yang saat ini cukup aktif dalam aktivitas seksual, yang merupakan salah satu cara penularan tertinggi saat ini.
Di samping itu, pengetahuan yang benar, disertai sikap dan perilaku yang sanggup mencegah penularan HIV adalah yang dibutuhkan saat ini.
Sebuah diskusi dengan kelompok anak muda secara serial, memunculkan sebuah catatan bahwa ada “Lima Hal Yang Harus Diketahui tentang HIVAIDS”. Berikut kelima hal tersebut:
1. Masih Ada Remaja Yang Suka Gonta-ganti Partner Seksual Dengan Percaya Diri
Bilang Kalau Dia Tidak Mungkin Terkena HIV
Banyak yang percaya bahwa selama badan sehat, rajin olah raga, rajin fitness dan selalu minum vitamin tidak akan kena masalah jika gonta-ganti pacar, hingga seringkali akhirnya melakukan hubungan seks tanpa kondom. Kenapa berani tanpa kondom, karena dilihat partner seksnya juga bersih dan jauh dari kesan berpenyakit.
Kalau tidak yakin, sebagian
mencoba minum antibiotik sembarangan yang dianggap bisa mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual). Tapi, apa ini semua benar ? Tentu saja salah besar.
Fakta: Siapa yang bisa memastikan seseorang positif HIV tanpa melalui tes darah? Ingat, selama 5-10 tahun pertama HIV tidak memperlihatkan gejala apapun. Jadi tetaplah setia dengan pasangan, atau pakai kondom bila sering melakukan aktivitas berganti pasangan seksual. Antibiotik hanya bisa diminum atas petunjuk dokter dan bukan untuk mencegah
HIV.
2. HIV Tidak Pilih-Pilih Orang
Sejak kemunculannya diketahui dunia pada tahun 1981, pandangan orang termasuk para remaja sampai hari ini masih saja sering keliru. Mereka masih percaya hanya kelompok-kelompok tertentu saja yang bisa mengidap HIV. Remaja menganggap hanya kalangan gay, pecandu narkoba dan pekerja seks saja yang dapat tertular. Tapi, tentu saja ini cuma mitos.
Fakta: Setiap orang berpotensi terinfeksi HIV. Baik itu orang tua, anak muda bahkan anak kecil, laki-laki maupun perempuan, kaya dan miskin. HIV dapat menginfeksi siapa saja yang melakukan perilaku seksual berisiko dan tidak melakukan tindakan pencegahan.
3. Ternyata Remaja Lebih Merasa Repot Jika Terjadi Kehamilan Dan Tidak Peduli
Terkena IMS, Termasuk HIV
Banyak remaja percaya satu-satunya risiko yang paling ditakuti dari berhubungan seks tanpa kondom hanyalah kehamilan. Akibatnya untuk mencegah kehamilan, para remaja mencoba-coba dengan teknik oral seks atau melakukan sanggama terputus. Tentunya, sekali lagi jangan ikuti pemikiran ini.
Fakta: Sayangnya, ada banyak hal yang mestinya harus lebih ditakuti remaja. Antara lain adalah risiko terkena IMS. Jenis IMS seperti Herpes, Sifilis, termasuk HIV seharusnya lebih menjadi perhatian remaja ketimbang sekadar hamil di luar nikah. Sebab, sering kali sekali terkena, mereka akan menghadapinya seumur hidupnya.
4. “Blow Job” Tidak Seaman Yang Kamu Pikirkan
Rupanya istilah ini semakin familiar di kalangan anak muda. Beberapa video yang tersebar di media sosial juga sering kali memperlihatkan aktivitas seks oral.
Karena pengaruh bacaan dan video porno, aktivitas seks oral semakin sering dilakukan. Banyak remaja percaya bahwa seks oral pasti aman. Sebab, para remaja berpikir bisa terbebas dari risiko hamil dan tertular penyakit. Sayangnya, ini juga mitos.
Fakta: Seks oral tidak seaman yang remaja pikirkan. Banyak penelitian menunjukkan, pada mereka yang tertular HIV, konsentrasi virus HIV baik di cairan sperma maupun cairan vagina juga tinggi.
HIV bisa masuk melalui aliran darah di selaput lendir rongga mulut saat terdapat perlukaan kecil atau mikrolesi. Terlebih jika ada peradangan di selaput lender rongga mulut.
5. Obat HIV Sudah Ada, Tetapi Tetaplah Lakukan Pencegahan
Obat ARV (Anti Retroviral) termutakhir telah berhasil memangkas tingkat kematian akibat AIDS hingga 80 persen. Obat-obatan ini juga kini lebih mudah dikonsumsi daripada sebelumnya.
Keberadaan ARV adalah kabar baik buat pengidap HIV untuk dapat tetap hidup berkualitas. Tetapi janganlah kemudian menjadi jumawa atau menganggap kemudian segalanya menjadi enteng dan mengabaikan pentingnya pencegahan.
Fakta: Walaupun keberadaan ARV saat ini sangat baik untuk pengidap HIV yang baru ketahuan status HIV nya dari pemeriksaan darah, tetapi untuk anak muda, sebaiknya tetap berpikir bahwa ARV bukan segala-galanya, tetapi upaya pencegahan diri tetap yang nomer satu.
Jadi, buat para anak muda, sebisa mungkin jangan dulu berhubungan seksual, atau tetap setia dengan pasangannya. Buat yang memilih punya pasangan banyak dan berganti-ganti pastikan selalu menggunakan kondom.
Jangan pernah juga menggunakan narkoba apapun alasannya. Lalu cari tahu fakta-fakta tentang HIV AIDS yang benar, karena tidak semua informasi di internet selalu benar.
Aktiflah di berbagai komunitas yang ikut peduli pencegahan HIV, atau dapat secara mandiri juga mengabarkan informasi yang benar di media sosial sehingga sanggup memberi dan berpartisipasi membuang jauh-jauh hoax dan mitos-mitos yang menyesatkan.
Semoga anak muda akan banyak juga berperan dalam upaya mencapai Triple Zero di tahun 2030. Zero dari kasus baru HIV, Zero dari kematian karena AIDS, dan Zero dari stigma dan diskriminasi.
Reporter: bbn/oka