search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terowongan Abad ke-11 Ditemukan di Bendungan Tamblang
Senin, 14 Februari 2022, 23:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Terowongan Abad ke-11 Ditemukan di Bendungan Tamblang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Bendungan Tamblang mampu menampung air dengan jumlah mencapai 7,8 juta meter kubik yang akan bisa dimanfaatkan sebagai air baku dengan debit 510 liter/detik.

Bangunan ini akan dimanfaatkan untuk penyediaan air di 4 Kecamatan, seperti: 1) Kecamatan Tejakula; 2) Kecamatan Kubutambahan; 3) Kecamatan Sawan, dan 4) Kecamatan Buleleng. 

Dalam perkembangan pembangunannya, Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali - Penida I Gusti Putu Wandira menyampaikan di Bendungan Tamblang ini telah ditemukan peninggalan sejarah berupa terowongan pada Abad ke-11 atau di zaman Raja Anak Wungsu. 

Sehingga terowongan ini menjadi salah satu bukti kepedulian para leluhur yang sudah memikirkan kesejahteraan masyarakatnya dalam mengelola alam sekitar untuk meningkatkan kebutuhan hidup melalui pengairan. 

“Saat ini perjuangan dan cita-cita leluhur di Abad ke-11 tersebut, berhasil diwujudkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dengan adanya Bendungan Tamblang ini,” kata Gusti Putu Wandira. 

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, alam sudah menuntun ini (Pembangunan Bendungan Tamblang, red) adalah tempat yang tepat untuk membangun bendungan sebagai sumber kehidupan masyarakat dengan mengelola sumber daya air ini, karena di pembangunan Bendungan Tamblang ada terowongan yang diperkirakan sudah ada pada Abad ke-11. 

“Jadi tidak ada orang yang bisa hidup tanpa air, semuanya butuh air, Kita harus serius pikirkan kebutuhan air ini dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tutupnya.

Kata dia, ini merupakan program yang akan perjuangkan melalui Menteri PUPR, sehingga mendapat anggaran cukup besar di Buleleng. 

"Karena Saya sejak kecil mengetahui (Waktu kecil di Desa Sembiran susah air, sampai mengambil air di pantai untuk dibawa ke atas, red), salah satu kesulitan permasalahan di Buleleng ini adalah penyediaan air bersih untuk dikonsumsi oleh masyarakat," tutupnya.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami