search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Bedanya Ejakulasi Dini dengan Ejakulasi Tertunda
Minggu, 22 Mei 2022, 06:50 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Ini Bedanya Ejakulasi Dini dengan Ejakulasi Tertunda

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Disfungsi ereksi atau impotensi, seperti ejakulasi dini dan ejakulasi tertunda bisa menurunkan kualitas hidup dan menganggu keharmonisan rumah tangga.

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan lelaki untuk mencapai atau mempertahankan ereksi guna mencapai aktivitas seksual yang memuaskan.

Jika banyak orang lebih mengenal istilah ejakulasi dini, ternyata lelaki bisa juga mengalami ejakulasi tertunda yang sama-sama menganggu.

Lalu, apa sih bedanya ejakulasi dini dengan ejakulasi tertunda?

Dokter Spesialis Urologi Konsultan Andrologi Urologi RS Eka Hospital Bekasi, dr. Widi Atmoko, Sp.U (K) mengatakan istilah bisa dikenal dengan faktor risiko usia penderitanya.

Ejakulasi dini umumnya terjadi pada usia muda, yakni 18 hingga 59 tahun. Sedangkan ejakulasi tertunda terjadi pada lelaki seiring pertambahan umur atau penuaan.

"Ejakulasi dini biasanya terjadi pada lelaki yang mengalami masalah psikologis seperti kecemasan, konflik hipersesitivitas, dan refleks berlebih," ujar dr. Widi melalui keterangan yang diterima suara.com, Jumat (13/5/2022).

Jika ejakulasi dini jadi keluhan yang sangat umum, maka ejakulasi tertunda hanya terjadi pada 3 persen populasi lelaki, khususnya bagi mereka yang kerap mengonsumsi antidepresian, yang bisa meningkatkan hormon serotonin atau hormon bahagia di otak.

Sedangkan untuk mengenali gejalanya, ejakulasi dini menyebabkan sperma atau orgasme, sudah terjadi dalam waktu kurang dari satu menit setelah penis penetrasi ke vagina.

Kebalikan dari ejakulasi dini, ejakulasi tertunda membuat lelaki butuh waktu lebih lama untuk bisa orgasme atau keluarnya sperma, harus menunggu 30 hingga satu jam setelah penetrasi atau bahkan tidak bisa ejakulasi maupun orgasme sama sekali.

"Ejakulasi tertunda juga bisa disebabkan oleh libido yang rendah atau hipogonadisme yakni kadar testosteron yang rendah karena pertambahan usia," tutup dr. Widi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami