search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kisah Sukses Pengusaha Dupa di Jembrana, Ekspor ke Amerika, Hidupi Ratusan Karyawan
Rabu, 2 November 2022, 10:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kisah Sukses Pengusaha Dupa di Jembrana, Ekspor ke Amerika, Hidupi Ratusan Karyawan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Awalnya membuat rumah kos dan toko perlengkapan sarana sembahyang umat Hindu, siapa sangka bisa serius menggeluti produsen dupa yang kemudian bisa diekspor 7 ton ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Begitulah cerita sukses I Kade Joni Asmara Adiputra, pengusaha muda asal Jembrana, Bali yang memiliki usaha merek dupa Saraswati 108. Awal mula sebelum merintis usaha, orang tuanya setelah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2009 memiliki keinginan untuk dibuatkan toko untuk kegiatan pascapensiun. Sementara itu, Kadek Joni sedang bekerja di luar negeri pada kapal pesiar.

Setelah kembali dari bekerja, dari situlah kemudian muncul keinginan membuat usaha kecil-kecilan, salah satunya membuat rumah kos dan toko perlengkapan sarana sembahyang. 

Usaha ini dilakukan oleh orang tua Joni hingga 8 bulan. Namun setelah dikalkulasi dan dievaluasi usaha tersebut tidak berjalan dengan baik karena orang tua yang belum memahami sistem berbisnis karena sebelumnya belum pernah melakoni pekerjaan semacam itu. 

"Awal itu masih menjual dupa hasil produk orang lain, yang dipasok dari kota Denpasar. Seiring berjalan waktu justru produk orang lain semakin kurang laku. Justru dupa hasil olahan sendiri yang semakin laku dan bertambah. Otomatis omzet penjualan naik karena banyaknya permintaan konsumen," ungkapnya, Selasa (1/11/2022).

Sehingga pada tahun 2012, ia mulai dengan mencoba membuat dan mengemas produk dupa Saraswati di rumah sendiri yang saat itu membeli bibit dupa kemudian diberikan aroma pewangi dikemas sendiri dalam bentuk kemasan. Tak lupa, ia juga mencantumkan label Dupa Saraswati karena toko saat itu bernama Saraswati dan ditambahkan kode 108.

Menurutnya angka 108 tersebut memiliki makna yaitu kode sakral dalam kepercayaan umat Hindu di Bali. Jika dijumlahkan angka 1+0+8 menghasilkan nilai 9 yang merupakan angka tertinggi dalam kepercayaan Hindu dimana perwujudan kekuatan dari angka 9 merupakan penjuru mata angin. Kode inilah yang kemudian terkenal dengan merek dupa Saraswati 108 dan nama Toko Saraswati 108. 

Kini toko dupa Saraswati 108 sudah ada di dua lokasi bahkan sudah mempunyai toko sendiri. Hal ini karena dupa merupakan sarana perlengkapan upacara yang memang dibutuhkan untuk sarana dan prasarana sembahyang. Bahkan setiap upacara tidak lengkap jika tanpa menggunakan dupa. Hasilnya luar biasa, saat ini usahanya mampu meraup omzet Rp4 miliar sebulan dan usahanya kian hari ditekuni dan terus dikembangkan.

"Produksi kini sudah merambah ekspor sekitar 7 ton yang dipesan ke Amerika. Yang fungsi dupa selain untuk persembahyangan dan terapi atau yoga, aroma yang justru lebih menenangkan untuk berpikir dan aroma tak begitu menyengat. Karena dupa Saraswati tanpa menggunakan zat kimia yang murni bahan alami," terang Joni Asmara Adi Putra yang juga aktif di dunia otomotif dan partai Golkar.

Akhir kata, Kadek Joni juga memberikan motivasi bagi para kalangan anak muda bahwa apapun yang dikerjakan haruslah ditekuni dengan modal uang dan bakat.  Tanpa ketekunan, usaha itu takkan berarti. Modal usaha bisa didapat dari hasil kerja dari kapal pesiar atau meminjam. Selain itu utang dagang dan hutang bank. 

"Maka dalam usaha jangan takut untuk berutang, akan tetapi harus tepat dan cermat sebagai modal usaha. Kini buah ketekunannya, ia mampu menghidupi karyawan yang berjumlah 200 orang lebih. Semua adalah karyawan dari Jembrana yang didominasi 60 persen adalah perempuan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami