search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
MbS Disebut Ancam Perkosa Keluarga Eks Putra Mahkota Saudi
Kamis, 1 Desember 2022, 15:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/MbS Disebut Ancam Perkosa Keluarga Eks Putra Mahkota Saudi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Nayef disebut sempat mendapat ancaman keluarganya bakal diperkosa jika ia tak melepas gelar putra mahkota dan menyerahkan ke Mohammed bin Salman (MbS). Pada 2015 lalu, Raja Salman mengangkat Mohammed bin Nayef menjadi Putra Mahkota Saudi. Namun, beberapa tahun kemudian Mohammed bin Nayef dilaporkan dipecat dari jabatan itu.

Di tengah krisis itu, muncul laporan bin Nayef dipaksa menyerahkan gelar putra mahkota ke MbS. Menurut salah satu sumber yang dekat eks putra mahkota itu, jika Mohammed bin Nayef tak menyerahkan takhtanya, anggota keluarga perempuan akan diperkosa, demikian dikutip The Guardian.

Ancaman itu bermula saat kerajaan memanggil bin Nayef untuk menghadiri sebuah pertemuan di istana Raja Salman di Mekah pada Juni 2017. Menurut salah satu sumber, saat bin Nayef tiba, pengawalnya diminta untuk menunggu di luar. Demi mencegah kebocoran, semua telepon seluler, termasuk milik pegawai istana disita penjaga MbS.

Penjaga gerbang bahkan menolak salah satu anggota senior keluarga kerajaan yang berusaha masuk istana setelah kedatangan Mohammed bin Nayef. Mohammed bin Nayef dibawa ke sebuah ruangan yang berisi orang terdekat MbS, Turki Al-Sheikh. Sheikh terkenal sebagai sosok yang kasar, intimidatif, dan kerap hidup mewah.

Ia diduga mengurung bin Nayef di kamar selama berjam-jam. Sheikh juga menekan pangeran itu agar bersedia menandatangani surat pengunduran diri dan bersumpah setia kepada MbS. Mulanya, Mohammed bin Nayef menolak, tetapi ancaman soal perkosaan itu membuat dia tak bergeming.

Mohammed bin Nayef juga mendapat ancaman, jika tak mundur secara sukarela, akan dikirim ke rumah sakit. Malam itu, bin Nayef sangat ketakutan, ia bahkan menolak minum gegara khawatir air yang disediakan mengandung racun.

Tim MbS, kemudian mengizinkan bin Nayef berbicara dengan dua pangeran di Dewan Kesetiaan, badan kerajaan yang meratifikasi garis suksesi. Namun, ia kaget usai mengetahui mereka sudah mengajukan MbS menjadi putra mahkota.

Menjelang fajar, semuanya berakhir. Mohammed bin Nayef diminta masuk ke kamar, tempat MbS menunggu. 

Di sini, ia menyerahkan jabatan putra mahkota itu dan menyampaikan sumpah setia ke MbS. Namun, di tempat itu ada orang yang menenteng senjata.

"Saat saya berjanji setia, ada senjata di punggung saya," kata Mohammed bin Nayef dalam sebuah pesan yang ditujukan untuk penasihatnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami