Pelajaran dari Kasus Foto Adegan Seks Tokoh Agama
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kemarin ada yang bercerita dan bertanya tentang kasus seorang “Sulinggih” atau pemuka agama di Bali yang ketahuan berhubungan seksual dengan perempuan yang bukan istrinya, karena diduga dia sendiri yang mengunggah foto adegan seksualnya ke media sosial. Tentu ini sangat mengejutkan dan membuat miris, karena dilakukan oleh seorang tokoh agama. Lalu, apa yang bisa dijadikan pelajaran dari kasus ini?
Karena pemuka agama dianggap sebagai pemimpin spiritual yang dihormati dan dihargai oleh umatnya. Maka perilaku seperti ini tentu saja dapat dianggap tidak pantas.
Secara norma masyarakat berhubungan seksual dengan perempuan yang bukan istrinya, tentu sangat tidak patut dilakukan, apalagi disebar ke publik, dan terlebih lagi oleh seorang sulinggih atau pemuka agama. Tentu saja sebaiknya sulinggih tersebut meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kesalahan yang telah dilakukan dengan konsekuensi sosial yang bakal diterima.
Tetapi, yang sebaiknya dibahas dalam kesempatan kali ini adalah apa risiko medisnya dari kasus itu? Karena jika benar, jelas sang sulinggih melakukan aktivitas atau perilaku seksual yang tidak sehat. Dalam kasus ini, ada beberapa risiko medis yang mungkin terjadi akibat perilaku seksual yang tidak sehat yang dilakukan. Beberapa risiko medis yang mungkin terjadi antara lain:
Penularan infeksi menular seksual: Jika berhubungan seksual berganti-ganti pasangan dan bisa jadi tanpa pengaman kondom dengan pasangan yang tidak diketahui status infeksinya, akan meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore, hingga herpes genital.
Mempengaruhi kesehatan mental: Selain risiko medis, aktivitas seksual yang tidak sehat juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Misalnya, rasa bersalah dan malu yang mungkin dirasakan setelah melakukan tindakan tersebut apalagi sampai diketahui publik dapat memicu stres, depresi, dan kecemasan yang berkepanjangan.
Permasalahan reproduksi: Perilaku seksual yang tidak sehat juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi seseorang. Misalnya, risiko terjadinya kehamilan di luar nikah yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti aborsi atau komplikasi kehamilan. Selain itu, aktivitas seksual yang tidak sehat bisa saja dapat menyebabkan infertilitas atau gangguan pada organ reproduksi kelak.
Baca juga:
Tips Menghadapi Perilaku Seks Yang Aneh-Aneh
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, untuk memahami pentingnya melakukan aktivitas seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Selain itu, penggunaan kondom dalam setiap aktivitas seksual, baik dengan pasangan yang diketahui status infeksinya maupun tidak, sangat disarankan untuk menghindari risiko penularan infeksi menular seksual.
Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan dan pengendalian diri dalam menggunakan media sosial. Sebagai orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, Seseorang seharusnya mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang diambilnya, termasuk dalam hal penggunaan media sosial. Kita harus ingat bahwa media sosial bukanlah ruang pribadi, dan setiap tindakan yang dilakukan di dalamnya dapat berdampak pada reputasi dan citra seseorang.
Terakhir, kasus ini juga menunjukkan pentingnya untuk menghargai dan menghormati perempuan. Berhubungan seksual dengan perempuan yang bukan istrinya, tanpa persetujuan dan tanpa mempertimbangkan dampaknya pada diri perempuan tersebut, adalah tindakan yang tidak hanya tidak pantas, tetapi juga dapat merusak martabat dan harga diri perempuan.
Kita harus selalu menghargai semua relasi, termasuk relasi antara sesame laki-laki dan perempuan yang sebaiknya setara dan saling menghargai.
Editor: Juniar
Reporter: bbn/oka