Insiden Nyepi di Sumber Klampok, KMHDI Bali Minta Sanksi Tegas Tak Sebatas Minta Maaf
beritabali/ist/Insiden Nyepi di Sumber Klampok, KMHDI Bali Minta Sanksi Tegas Tak Sebatas Minta Maaf.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menyikapi ramainya permasalahan saat pelaksanaan Nyepi tahun Caka 1945 di Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali turut angkat bicara terkait kegaduhan yang terjadi di ujung barat wilayah Buleleng tersebut.
Ketua Pimpinan Daerah (PD) KMHDI Bali Putu Esa Purwita menyebut aksi menerobos pengamanan pecalang saat Hari Raya Nyepi di Sumber Klampok dengan berkendara dengan tujuan bersenang senang tentu menyakiti hati masyarakat Bali.
Untuk itu perlu dilakukan sebuah tindakan tegas oleh pihak adat, kepolisian, serta FKUB untuk menimbulkan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Sanksi tegas berupa hukum positif perlu diberikan dan tidak sebatas permintaan maaf," kata Ketua PD KMHDI Bali Putu Esa Purwita, dalam poin pernyataan sikapnya.
Selain itu, kata Esa insiden ini juga menjadi autokritik bagi masyarakat Hindu Bali agar melaksanakan seluruh aturan dalam catur brata penyepian.
Untuk diketahui aksi ngotot sejumlah warga di Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali melawan barisan pecalang saat hari raya nyepi viral di media sosial. Puluhan warga bahkan bersorak sorai ketika sukses menembus pecalang.
Dari kejadian tersebut dua orang warga sudah diamankan. Mereka adalah Mereka adalah Ahmad Zaini dan Muhamad Rasyad. Mereka pun telah meminta maaf dihadapan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng, Camat Gerokgak, Kapolsek Gerokgak, Perbekel Desa Sumberklampok, Kelian Desa Adat Sumberklampok, Kesbangpol Kabupaten Buleleng dan sejumlah perwakilan pecalang.
Namun demikian, desa adat sumberkelampok akan menggelar paruman adat terlebih dahulu pada Jumat (24/3/2023) malam nanti, untuk mengambil langkah penyelesaian yang tepat dan berdampak positif.
Editor: Robby
Reporter: bbn/rls