search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Norwegia Usir 15 Diplomat Rusia Karena Dianggap Mata-Mata
Jumat, 14 April 2023, 21:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Norwegia Usir 15 Diplomat Rusia Karena Dianggap Mata-Mata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Norwegia mengusir 15 diplomat Rusia karena dianggap sebagai mata-mata sehingga mengancam negaranya.

Diberitakan Reuters, Kementerian Luar Negeri Norwegia menyatakan beberapa petugas intelijen Moskow beroperasi di negaranya dengan memakai kedok pejabat diplomatik.

"Aktivitas mereka mengancam Norwegia," kata Menteri Luar Negeri Norwegia, Anniken Huitfeldt, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/4).

Huitfeldt mengatakan pihaknya telah mengendus kedok para pejabat itu setelah mengikuti kegiatan mereka selama beberapa waktu belakangan.

Para pejabat itu pun diminta segera meninggalkan Norwegia secepatnya.

"Kami telah mengikuti kegiatan mereka dari waktu ke waktu. Mereka telah meningkat sejak invasi ke Ukraina," kata Huitfeldt.

Dengan pengusiran ini, artinya Norwegia telah memulangkan sekitar sepertiga dari total 40 diplomat Rusia yang terakreditasi di Oslo.

Ini merupakan pengusiran terbaru di negara itu sejak Moskow menginvasi Ukraina satu tahun lalu.

Pada April 2022, Norwegia pernah mengusir tiga orang Rusia dari negara mereka.

Selain Norwegia, beberapa negara seperti Estonia, Belanda, dan Austria juga telah mengusir diplomat-diplomat Moskow di tahun ini.

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bakal merespons Norwegia atas pemulangan diplomatnya, demikian dilaporkan kantor berita Rusia, TASS. Namun, Kemlu Rusia tak merinci apa tanggapan yang akan diberikan pada negara Nordik itu.

Norwegia adalah salah satu anggota aliansi militer NATO yang punya perbatasan dengan Rusia di Arktik.

Pengusiran para diplomat pun dinilai bisa mempersulit proses pemindahan keketuaan Dewan Arktik dari Moskow ke Oslo.

Rusia saat ini memegang keketuaan dewan tersebut. Selanjutnya, posisi itu bakal dilimpahkan ke Norwegia.

Dewan Arktik sendiri merupakan sebuah badan multilateral di mana negara-negara Arktik membahas sejumlah masalah yang memengaruhi kawasan kutub.

Terkait hal ini, Huitfeldt mengatakan masih terlalu dini untuk menilai apakah pengusiran para diplomat itu bakal memengaruhi transisi keketuaan Dewan Arktik.

Dia berujar negaranya masih berusaha mempertahankan hubungan diplomatik dengan Rusia, dan diplomat Rusia tetap diterima di negara mereka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami