search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5,5 Ton Air Radioaktif Bocor dari Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang
Kamis, 8 Februari 2024, 16:51 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/5,5 Ton Air Radioaktif Bocor dari Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Diperkirakan sekitar 5.500 liter air radioaktif bocor dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di Jepang.

Juru bicara Tokyo Electric Power Co (TEPCO) bahwa kebocoran terjadi di bagian pembangkit yang memproses air terkontaminasi.

"Kami memperkirakan sekitar 5,5 ton (5.500) liter air bocor," kata jubir TEPCO, dikutip AFP.

Pihak TEPCO memastikan tidak ada tanda-tanda kontaminasi yang terdeteksi di luar fasilitas tersebut. TEPCO juga mengklaim "tidak ada perubahan signifikan" di pos-pos pemantauan radioaktivitas di sekitar pembangkit listrik.

Meski demikan, TEPCO berencana untuk membuang tanah di sekitar area yang mungkin telah terkontaminasi.

Kebocoran yang terjadi pada Rabu (7/2) kemarin terjadi di fasilitas yang memproses air, sebelum sebagian besar unsur radioaktif disaring di fasilitas canggih berbeda yang dikenal sebagai ALPS.

TEPCO mengatakan kebocoran dari ventilasi diketahui oleh seorang pekerja yang sedang membersihkan ventilasi, sebelum mengeoperasikan fasilitas tersebut.

"Verntilasi seharusnya ditutup selama pembersihan, tapi kali ini terbuka," kata jubir tersebut.

Pembangkit listrik Fukushima hancur akibat gempa bumi besar dan tsunami tahun 2011, yang menewaskan 18 ribu orang. Itu adalah salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Operasi pembersihannya sendiri diperkirakan memakan waktu hingga puluhan tahun.

Agustus 2023 lalu, Jepang secara bertahap mulai melepaskan 1,34 juta ton limbah air olahan yang dikumpulkan sejak bencana ke Samudera Pasifik. Jepang mengklaim air limbah itu tidak berbahaya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami