search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Militer Israel Tangkap Ratusan Orang di RS Nasser
Minggu, 18 Februari 2024, 18:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Militer Israel Tangkap Ratusan Orang di RS Nasser

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pasukan Israel menangkap sejumlah orang di Rumah Sakit Nasser, rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina, ketika serangan udara masih terus menghantam daerah tersebut.

"Pasukan pendudukan menahan banyak staf medis di dalam Kompleks Medis Nasser, yang mereka (Israel) ubah menjadi pangkalan militer," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, Sabtu (17/2).

Militer Israel mengatakan mereka sedang memburu para militan di Nasser dan sejauh ini telah menangkap 100 orang di tempat tersebut, membunuh orang-orang bersenjata di dekat rumah sakit dan menemukan senjata di dalamnya, mengutip Reuters.

Hamas membantah tuduhan bahwa para pejuangnya menggunakan fasilitas medis untuk berlindung. Setidaknya dua sandera Israel yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka ditahan di Nasser.

Serangan Israel ke rumah sakit tersebut telah menimbulkan kekhawatiran terhadap para pasien, pekerja medis dan pengungsi Palestina yang berlindung di sana.

Sekitar 10.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut pada awal pekan ini, namun banyak yang meninggalkan RS Nasser untuk mengantisipasi serangan Israel atau karena perintah untuk mengungsi dari rumah sakit tersebut, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Lebih jauh ke selatan di Rafah, di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung, musim dingin yang ekstrem menambah buruknya kondisi yang sudah ada, ketika angin menerbangkan beberapa tenda pengungsi dan hujan membanjiri tenda-tenda lainnya.

Rencana Israel menyerbu Rafah memicu kekhawatiran internasional tindakan tersebut akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyalahkan Israel atas kurangnya kemajuan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Haniyeh menambahkan Hamas tidak akan menerima apa pun selain gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan "pencabutan pengepungan yang tidak adil", serta pembebasan tahanan Palestina yang menjalani hukuman di penjara Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah "kemenangan mutlak" atas Hamas, namun pada hari Rabu ia menambahkan bahwa fleksibilitas dalam posisi kelompok tersebut dapat memajukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang akan membuat para sandera dibebaskan.

Serangan udara dan darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan memaksa hampir semua penduduknya meninggalkan rumah mereka. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan 28.858 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas.

Sedikitnya 83 orang tewas dalam serangan udara di Jalur Gaza sejak Jumat, kata pejabat kesehatan, termasuk satu orang pada hari Sabtu di Rafah, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Mesir dan yang menurut Israel adalah benteng terakhir Hamas.

Militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya telah menewaskan sejumlah militan dalam pertempuran di Gaza sejak Jumat.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami