search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
2 Bocah Tewas, 9 Kritis Dalam Serangan Penusukan Kelas Tari di Inggris
Selasa, 30 Juli 2024, 12:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/2 Bocah Tewas, 9 Kritis Dalam Serangan Penusukan Kelas Tari di Inggris

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua anak tewas dan sembilan orang lainnya luka-luka akibat serangan pisau yang menargetkan kelas tari bertema Taylor Swift di sebuah kota di Inggris utara pada hari Senin (29/7).

Kepala Polisi Merseyside, Serena Kennedy mengatakan enam dari anak-anak yang terluka berada dalam kondisi kritis. Serangan penusukan itu juga menyebabkan dua orang dewasa dalam kondisi kritis.

Kennedy mengatakan bahwa polisi memperkirakan bahwa pelaku penyerangan masuk ke tempat kelas tari tersebut sambil membawa pisau dan mulai menyerang anak-anak.

"Kami yakin bahwa orang dewasa yang terluka dengan berani mencoba melindungi anak-anak yang diserang," kata Kennedi pada konferensi pers pada Senin (29/7) seperti dilansir CNN.

Polisi Merseyside mengatakan telah menerima laporan tentang penusukan di Southport, utara Liverpool. Layanan darurat dipanggil untuk "insiden besar" di kota itu sekitar pukul 11.50 waktu setempat. Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap di tempat kejadian.

"Penyelidikan masih dalam tahap awal dan motif insiden itu masih belum jelas. Namun Polisi Antiterorisme Northwest telah menawarkan dukungan mereka," kata Kennedy.

Menurut PA Media, pemilik bisnis lokal Colin Parry yang berada tak jauh dari TKP, adalah salah satu orang yang menelepon polisi. Dia mengatakan insiden di Southport seperti adegan dalam film horor.

Parry mengatakan dia yakin sejumlah gadis kecil telah ditikam. "Para ibu datang ke sini sekarang dan berteriak. Ini seperti adegan dari film horor. Polisi telah menangkapnya," kata Parry.

Parry mengungkapkan dia telah mengarahkan polisi ke sebuah alamat di Hart Street di belakang studio Hart Space, di mana salah satu acara yang terdaftar pada saat insiden penusukan adalah kelas yoga dan tari bertema Taylor Swift untuk anak-anak berusia enam hingga 11 tahun.

"Ini seperti sesuatu dari Amerika, tidak seperti Southport yang cerah," ucap Parry.

Seorang penduduk, yang tinggal di Hart Street tetapi tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada PA Media bahwa seorang wanita berhenti di luar rumahnya dengan mobilnya, berteriak. Dia berkata: "Dia berteriak 'putriku ditikam'.

"Wanita itu histeris. Kemudian dua mobil polisi melaju kencang ke arah lain. Seorang ibu dengan putrinya yang berusia 10 tahun yang telah ditikam," bebernya.

"Saya membantu membawanya kembali ke tempat mobil polisi dan ambulans berada. Dia tampak tidak sehat tetapi fokus saya adalah membawanya kembali ke jalan untuk mendapatkan pertolongan," ujar warga tersebut.

"Ketika saya kembali ke jalan, ada beberapa anak di lantai yang sedang dikawal oleh paramedis dan, ketika saya kembali, lebih banyak mobil polisi turun dan lebih banyak ambulans mulai berdatangan,"katanya mengisahkan. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami