search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akibat Ulah manusia, Bencana Sulit Diprediksi di Era "Antroposen"
Minggu, 5 Januari 2020, 13:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bumi saat ini masuk ke era "Antroposen". Di era ini, kestabilan alam mulai hilang dan dampaknya juga sulit diprediksi.

"Di era antroposen ini, secara geologis sistem bumi telah berubah drastis yang disebabkan oleh manusia. Hal ini menyebabkan kestabilan alam mulai hilang dan dampaknya sulit diprediksi. Kondisi ini berbeda dengan susunan geologi sebelumnya (era Holocene) dimana sistem bumi saat itu masih stabil sehingga kerja alam masih bisa kita prediksi,"jelas Dosen Hukum Lingkungan UGM, I Gusti Agung Made Wardana Ph.D, kepada beritabali.com, Minggu (5/1/2020).

Agung Wardana menambahkan, contoh sederhana dalam konteks Bali, di masa sebelumnya yakni era "holocene" petani Bali mengembangkan konsep "Kertamasa" dimana siklus tanam tergantung pada kerja alam berdasarkan sasih (bulan). Tapi karena kerja alam saat ini sudah berubah, "Kertamasa" tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi sebagai pedoman bercocok tanam bagi petani. 

"Cuaca dan sasih sudah jauh bergeser dari era sebelumnya. Makanya banyak petani yang bingung dengan hitung-hitungan sasih dan akhirnya gagal tanam. Makanya di era antroposen ini kita harus beradaptasi dengan ketidakpastian kerja alam,"ujarnya.

Contoh ketidakstabilan alam lainnya di era antroposen, menurut Agung adalah pergeseran musim termasuk kebakaran hutan di Australia. 

"Bumi saat ini juga masuk fase Terra Incognita, yakni fase bumi yang belum kita ketahui akan kemana bumi ini bergerak,"ujarnya.

Menurut Wikipedia, Antroposen adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi. Istilah ini sudah digunakan oleh ilmuwan Soviet sejak awal 1960-an untuk menyebut Kuarter, periode geologi terkini. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami