search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Hong Kong Tak Sanksi Yacht Raksasa Crazy Rich Rusia
Rabu, 12 Oktober 2022, 10:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Alasan Hong Kong Tak Sanksi Yacht Raksasa Crazy Rich Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemimpin Hong Kong John Lee mengatakan tidak ada "dasar hukum" bagi kota itu menindak yacht raksasa diduga milik crazy rich Rusia, Alexey Mordashov, yang sedang bersandar di perairannya.

Mordashov merupakan salah satu elit Rusia yang dikenakan sanksi Amerika Serikat buntut invasi Ukraina.

"Kami tak bisa melakukan apapun yang tak memiliki dasar hukum," kata Lee pada Selasa (11/9), dikutip dari Reuters.

Lee juga menegaskan Hong Kong hanya akan patuh pada sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami akan mematuhi sanksi PBB, itu adalah sistem kami, itu adalah aturan kami," ujarnya lagi.

Selain itu, Lee mengkritik langkah AS yang menerapkan sanksi ke sejumlah pejabat Hong Kong atas peran mereka membatasi kebebasan wilayah itu di bawah aturan keamanan China.

"Itu sangat barbar dan saya tidak akan berkomentar [atas itu]. Pejabat di Hong Kong melakukan apa yang benar untuk melindungi kepentingan negara dan kepentingan Hong Kong," ujar Lee.

"Kami hanya akan menertawakan apa yang disebut sanksi tersebut."

Sebagaimana diberitakan Reuters, kisruh ini bermula kala Hong Kong mengizinkan yacht milik Mordashov singgah di perairan Hong Kong pada pekan lalu.

Kapal pesiar mewah bernama Nord sepanjang 141 meter itu tampak berlabuh di Pelabuhan Victoria di Hong Kong. Kapal ini ditaksir seharga US$500 juta (Rp7,6 triliun).

Kementerian Luar Negeri AS mengkritik langkah Hong Kong tersebut. Menurut kementerian pemanfaatan Hong Kong oleh beberapa individu yang tengah menghindari sanksi dari beberapa yurisdiksi dapat membawa risiko reputasi.

AS juga mempertanyakan "transparansi" Hong Kong.

Mordashov sendiri merupakan seorang crazy rich Rusia yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Ia disanksi oleh AS dan Uni Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari karena hubungannya dengan Putin.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami