search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Puluhan Siswa dan Guru SMPN 5 Denpasar Demo Kepsek
Kamis, 20 Oktober 2022, 20:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Alasan Puluhan Siswa dan Guru SMPN 5 Denpasar Demo Kepsek.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Puluhan siswa dan Guru SMPN 5 Denpasar melakukan aksi demo di sekolahnya, pada Kamis 20 Oktober 2022. Mereka memprotes kebijakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 5 Denpasar Dr Putu Eka Juliana Jaya, S.E, M.Si, yang terlalu ketat dan tidak sesuai hati nurani. 

Aksi demo ini mendapat empati dari Kapolsek Denpasar Utara I Putu Carlos Dolesgit, S.H, M.H, dan Camat Denpasar Utara I Wayan Yuswara S.STp, M.Si., serta Kadis Disdikpora Kota Denpasar Drs. AA Gede Wiratama, M. Ag. Para pejabat pemerintahan ini memediasi penyampaian aspirasi para pengajar, staf dan Siswa SMPN 5 Denpasar

Aksi demo dan protes siswa dan siswi serta pegawai dan Guru SMPN 5 Denpasar ini terkait adanya kebijakan dan aturan yang dianggap meresahkan. Mereka menilai kebijakan Kepsek SMPN 5 Denpasar Dr Putu Eka Juliana Jaya, S.E, M.Si, yang baru menjabat selama satu bulan tidak layak dilakukan. 

Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Carlos meminta kepada seluruh peserta untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga keamanan wilayah tetap kondusif dan tidak melakukan pelanggaran hukum dalam menyampaikan aspirasi.

"Jangan sampai peristiwa di SMPN 5  Denpasar ini menjadi pemicu kejadian yang lebih besar. Kami berharap agar situasi kamtibmas tetap aman," ucap Kapolsek.

Sementara salah seorang siswa Kelas IX Made Satria Aldo menyampaikan beberapa keluhan. Dimana Kepala Sekolah memberikan tugas kepada siswa yang bukan tugasnya. Bahkan tidak ada support biaya ekstrakulikuler dan tidak ramah dengan siswa. 

Keluhan lainnya juga disampaikan salah satu Guru Aditya Setyawan. Ia merasa keberagaman dengan aturan yang ditetapkan, seperti kehadiran guru pengajar dipaksa datang terlalu pagi. Terlebih di hari Sabtu-minggu siswa siswi tetap masuk. Sehingga banyak orang tua mengeluh kepada guru anaknya tidak bisa istirahat.

"Aturan terlalu ketat kepada siswa, sehingga kami sebagai guru merasa kasihan" ucapnya.

Menanggapi hal ini, Kadis Disdikpora Kota Denpasar Drs. A.A Gede Wiratama, M.Ag. meminta kepada seluruh guru yang melakukan aksi besok agar kembali mengajar seperti biasa sesuai dengan tupoksinya.

"Segala hal yang di sampaikan ini kami sudah catat bapak dan ibu guru tidak perlu risau dan masalah ini akan kami proses segera," tegasnya.

Ditambahkan Gede Wiratama untuk masalah ini segera akan di berikan solusi terbaik agar para siswa tidak terlantar dan dapat kembali belajar seperti biasa.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami