search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tradisi Nangluk Merana di Kuta Diharapkan Bisa Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Selasa, 6 Desember 2022, 17:38 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tradisi Nangluk Merana di Kuta Diharapkan Bisa Tingkatkan Kunjungan Wisatawan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Ada berbagai tradisi unik yang dimiliki di beberapa daerah di Bali oleh masyarakat setempat secara turun-temurun.

Tradisi dengan keunikan tersendiri dinilai masih mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang menyaksikan secara langsung.

Salah satunya tradisi Nangluk Merana yang telah digelar di tahun ini diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan khususnya ke Pantai Kuta, Badung.

Bahkan agenda Tradisi ini sudah masuk menjadi bagian dari Kalender tahunan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung. Hal tersebut disampaikan, Jero Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista.

"Ini sudah masuk menjadi kalendar tahunan dan merupakan tradisi warisan yang perlu dilestarikan," ujarnya belum lama ini di Kuta, Badung.

Dirinya mengatakan, dengan adanya tradisi Nangluk Merana dapat disandingkan dengan tradisi yang ada di Bali lainnya seperti, tradisi Mekotek di Canggu, kemudian di Mengwi ada siat tipat, Mebugbugan di Kedonganan, Badung.

"Intinya ini untuk menarik wisatawan, ternyata Bali unik misalnya ada lomba ogoh-ogoh. Harapannya kita berkelanjutan demi masyarakat kita tetap tenang landuh tidak ada wabah," katanya.

Menurutnya, tradisi ini sendiri sudah dilakukan secara turun-temurun sejak tahun 80-an. Saat itu, kata dia, baru Banjar Pelasa saja menggelar tradisi ini.

"Jika ditanya tahun kapan tradisi ini ada sudah lupa, tetapi sejak saya kecil sudah ada dan baru Banjar Pelasa saja yang menggelar tradisi ini," ucapnya.

Dirinya menyampaikan, dengan adanya atraksi budaya ini, dirasa efektif dalam meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali.

"Ini salah satu dari bagian atraksi budaya, mereka pasti heran dengan ngurek itukan asli kerisnya," jelasnya.

Dia berharap, tradisi ini dapat berkelanjutan dilakukan oleh desanya.

"Demi untuk masyarakat kita tetap tenang landuh tidak ada godaan satu wabah lah kalau kita sudah melaksanakan ini persembahan ini para butakala para rencangan tidak akan mengganggu," tutup Jero Bendesa.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami