1 Keluarga Copet Lintas Negara Beraksi di Sirkuit Mandalika
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Komplotan pencopet yang beraksi di Sirkuit Mandalika pada Minggu (21/11), tak hanya beroperasi di Lombok saja.
Komplotan berjumlah delapan orang, tiga diantaranya adalah anggota keluarga ayah, ibu dan anak ini juga beroperasi sampai keluar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB), Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, komplotan pencuri yang beraksi di Sirkuit Mandalika pada Minggu (21/11) itu berjumlah delapan orang, dimana satu lainnya ditangkap di TKP, 3 lainnya ditangkap di pelabuhan Lembar, empat pelaku ditangkap di kapal feri menuju Bali yang berhasil diringkus hari itu juga.
"Berkat kerjasama tim, empat pelaku berhasil diamankan hari Minggu kemarin, satu di Gate 3, sisanya kami ringkus di Pelabuhan Lembar, tiga jam setelah pelaku yang diamankan di Sirkuit Mandalika dan empat orang lainnya ditangkap di kapal feri di hari yang sama tapi di waktu yang berbeda," jelas Hari, saat konferensi pers di Mapolda NTB, Selasa (23/11).
Dikatakan tertangkapnya 8 komplotan itu, berdasarkan kerjasama tim yang solid.
Sesaat setelah pelaku yang ditangkap di Gate 3 Sirkuit Mandalika, pihaknya memblokade semua jalur keluar KEK Mandalika, dan juga memblokade semua pelabuhan. Alhasil komplotan pencuri asal Jakarta itu berhasil ditangkap dan diamankan.
Empat orang ditetapkan sebagai tersangka, dan empat lainnya masih dilakukan pendalaman.
"Kami akan terus lakukan pengembangan agar komplotan ini berhasil kami ringkus hingga ke akarnya," lanjut Hari.
Diungkapkan, komplotan ini beroperasi di seluruh Indonesia, dan sudah melakukan 50an kali penjambretan.
" Pasal yang kita sangkakan adalah pasal 363," terang Hari.
Hasil penyelidikan sementara, 8 komplotan pencuri asal Jakarta itu, murni datang untuk mencuri. Bukan untuk merusak nama Lombok atau event seperti yang dikatakan warga dalam beberapa postingan media yang memberitakan kejadian itu.
"Hasil interogasi pelaku, mereka murni datang untuk melakukan pencurian atau pencopetan, tidak ada yang membackup mereka," tegas Hari.
Modus pelaku saat menjalankan aksinya, 8 orang tersebut bertindak sebagai penonton resmi menggunakan tiket. Masing-masing dari mereka mempunyai peran yang berbeda beda. Ada yang sebagai eksekutor, ada yang jadi pengoper barang dan ada yang bertindak sebagai pengumpul barang.
Tiga pelaku yang tertangkap merupakan satu keluarga yakni Ibu Bapak dan anak, satunya lagi adalah tetangganya. Keempat pelaku mempunyai tugas yang berbeda, anak pelaku bertindak sebagai pengalih perhatian, Ibunya sebagai eksekutor, tetangga pelaku sebagai pengoper barang dan terakhir suami atau bapak pelaku bertindak sebagai pengumpul barang.
"4 Komplotan lainnya merupakan grup yang berbeda, namun satu jaringan," pungkas Hari.
Reporter: bbn/lom