14 Orang Tewas Dalam Banjir dan Tanah Longsor di Filipina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Banjir dan tanah longsor di Filipina selatan merenggut nyawa 14 orang dalam sepekan terakhir. Peningkatan jumlah itu dikonfirmasi pihak berwenang per Sabtu (3/2).
Para korban meninggal imbas bencana alam yang disebabkan hujan lebat di negara tetangga Indonesia tersebut. Guyuran hujan terjadi di sebagian Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina, selama berminggu-minggu.
Puluhan ribu orang pun terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat.
"Saya belum pernah mengalami hujan lebat dan terus-menerus seperti ini," kata Juru Bicara Provinsi Davao de Oro, Fe Maestre, dikutip dari AFP, Sabtu (3/2).
Ia mengungkapkan 10 orang tewas di provinsi itu. Rinciannya, 3 orang tewas di New Bataan, 4 meninggal akibat tanah longsor di Maragusan dan Monkayo, sedangkan 3 korban lainnya tenggelam dalam insiden terpisah di Pantukan dan Maco.
Tak hanya di Davao de Oro, provinsi Davao del Norte juga memakan korban. Tanah longsor di provinsi tersebut mengubur 4 orang di dalam sebuah rumah di Kapalong.
Juru Bicara Badan Bencana Provinsi Alexis Cabardo mengatakan banjir mungkin baru akan surut dalam lima hingga enam hari ke depan.
"Kami tetap harus waspada," tegasnya.
Ada banyak air mengalir dari Davao de Oro. Bahkan, banjir yang meluas di Provinsi Agusan del Sur menggenangi desa-desa dan tanaman pangan.
Filipina merupakan negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Hal itu dikarenakan atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, sehingga perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir akibat curah hujan ekstrem.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net