search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
32 CCTV Rekam Tragedi Kanjuruhan, Polri Kerahkan Puslabfor
Senin, 3 Oktober 2022, 15:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/32 CCTV Rekam Tragedi Kanjuruhan, Polri Kerahkan Puslabfor

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut kepolisian tengah mendalami setidaknya 32 kamera pengawas atau CCTV guna mengusut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Malang, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

"Dari puslabfor dari tadi malam dan hari ini mendalami, menganalisa 32 titik CCTV di sekitar stadion dan beberapa lokasi," kata Dedi dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Senin (3/10) siang.

Dedi menerangkan puslabfor saat ini juga tengah mendalami dan menganalisa dua DVR dari kamera CCTV. Selain itu, kata Dedi, puslabfor juga menemukan enam unit ponsel dan langsung dilakukan pemeriksaan serta pendalaman.

"Dari enam handphone itu, diidentifikasi tiga milik korban. Tiga handphone lain masih diproses, karena tiga handphone ini di-password. Nanti didalami," ujarnya.

Sebelumnya, Dedi menyebut tim Itsus serta Propam juga tengah memeriksa 18 anggota yang diduga bertanggung jawab dalam penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.

"Secara internal, Itsus dan Propam sudah memeriksa anggota yang terlibat pengamanan. Sudah diperiksa 18 orang anggota yang bertanggung jawab atau operator senjata pelontar. Ini sedang diperiksa dan didalami Itsus atau Propam," tuturnya.

Selain anggota, tim investigasi Polri juga memeriksa beberapa saksi dan pejabat terkait yang berwenang atas penyelenggaraan pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya.

Di antaranya, Direktur LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panitia Penyelenggara dari Arema, hingga Kadispora Provinsi Jawa Timur. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Insiden disebut bermula saat suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Berdasarkan data terbaru per Senin siang ini, Dedi menyebut tragedi itu  menyebabkan 125 orang meninggal dunia, korban luka berat 21 orang, dan luka ringan 304 orang.

"Jumlah [total] korban ter-update 455 orang," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami