search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
700 Warga Bugbug Demo, Kecam Pernyataan AWK Dinilai Provokatif
Rabu, 20 September 2023, 19:32 WITA Follow
image

beritabali/ist/700 Warga Bugbug Demo, Kecam Pernyataan AWK Dinilai Provokatif.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebanyak 700 warga Desa Adat Bugbug, Karangasem, menggelar aksi demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Wilayah Bali di Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar Timur, pada Rabu 20 September 2023. 

Mereka mendesak agar anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna (AWK) mengklarifikasi ucapannya yang telah memprovokasi masyarakat Desa Bugbug, Karangasen terkait perusakan dan pembakaran Resort Detiga Neano di kawasan Pura Gumang, Karangasem. 

Sebelum menuju kantor DPD RI Bali, ratusan massa dari masyarakat Desa Adat Bugbug, Kabupaten Karangasem, berkumpul di parkiran Timur Lapangan Renon Kota Denpasar sekitar pukul 10.00 WITA. Tidak hanya kaum laki-laki, aksi demo itu diikuti sejumlah ibu-ibu dengan mengenakan pakaian adat. 

Mereka membentang spanduk bertuliskan kecaman terhadap AWK diantaranya "Pak Kapolda, jangan hiraukan ocehan Aryawedakarna. Usut tuntas kasus perusakan dan pembakaran vila di Bugbug." Ada lagi tulisan spanduk "Wedakarna, hentikan provokasi terhadap kasus perusakan dan pembakaran vila di desa Bugbug." 

Dalam orasinya, I Nengah Yasa Adi Susanto selaku Koordinator Aksi mengatakan bahwa statemen Arya Wedakarna sangatlah memprovokasi masyarakat Desa Adat Bugbug, Karangasem. 

Sebagai anggota DPD RI, AWK seharusnya terikat pada peraturan perundang-undangan yakni peraturan DPD No 2 Tahun 2015 tentang kode etik anggota DPD RI, dan kedua peraturan No 2 Tahun 2019 tentang tata tertib anggota DPD RI. 

"Disini sudah jelas dilanggar, bahwa statement Arya Wedakarna sangat memprovokatif dan tentunya kami masyarakat Bugbug mengecam apa yang disampaikan Arya Wedakarna. Kami datang kemari untuk menuntut klarifikasi bukan menyampaikan aspirasi. Kami minta AWK minta maaf," ucap Nengah Yasa dihadapan ratusan warga Bugbug, Karangasem. 

Sementara puluhan personel aparat kepolisian mengawal ketat jalannya aksi demo damai tersebut. Namun, ratusan warga tidak bisa masuk ke dalam kantor DPD RI Bali, karena diadang portal yang membentang di seberang kantor DPD RI Bali. Dari ratusan warga yang berdemo, Polisi hanya memperbolehkan 40 orang perwakilan saja yang masuk. 

Di dalam kantor tersebut, pendemo sangat kecewa karena tidak bisa bertemu dengan AWK yang dikabarkan sedang berada di Jawa Tengah. Mereka hanya diterima para staff AWK di dalam ruangan rapat. 

Pertemuan di dalam ruang rapat berjalan alot selama lebih kurang 2 jam, meski sempat terdengar sedikit gaduh. Warga kemudian bubar dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. 

Sementara itu, Kepala Kantor DPD RI Bali Putu Riuh Rahdiana mengatakan bahwa benar Arya Wedakarna sedang berada di Jawa Tengah. Sebelum berangkat, Arya Wedakarna menyerahkan kegiatan DPD RI Bali kepada dirinya termasuk kegiatan mendampingi kedatangan ratusan warga Desa Adat Bugbug, Karangasem. 

"Pak Arya Wedakarna sempat mengarahkan saya agar menerima kegiatan hari ini (kedatangan ratusan warga Bugbug), dan syukurlah berjalan lancar tidak ada masalah. Apalagi disini ada teman teman media jadi pemberitaan agak berimbang. Semoga masalah yang ada di Bugbug bisa diselesaikan dengan baik," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami