Abrasi di Pantai Kuta Ancam Populasi Penyu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Abrasi di pesisir Pantai Kuta, Badung dinilai makin mengkhawatirkan. Founder Kuta Beach Sea Turtle Conservation Center (KBSTCC), I Gusti Ngurah Tresna mengaku sangat mengkhawatirkan keberadaan penyu.
Hal tersebut disebabkan karena tempat atau hamparan pasir d pinggir Pantai Kuta biasanya dipakai tempat bertelur telah tergerus.
Dengan kondisi tersebut tentu berdampak pada populasinya akan datang.
"Abrasi disini (Pantai Kuta) memang mengkhawatirkan karena, untuk Penyu, tentu akan patang bertelur, memang harus ada space di pantai. Kalau space pantai sudah tidak ada otomatis penyu akan pindah bertelur di tempat lainnya", jelasnya.
Selain itu, abrasi jelas mengancam karena, jika pantai tidak ada maka, penyu tidak akan nyaman.Yang akhirnya akan pindah ke tempat lain yang lebih nyaman.
Dari pantauan Dirinya, populasi penyu di pantai Kuta semakin berkurang dari ratusan ekor lebih saat ini dibawah jumlah tersebut.
"Jumlah sarang penyu sampai saat ini sekitar 253 sarang dengan sekitar 25 ribu telur telah kita Rescuw.Meskipun demikian, jumlah tersebut sudah menurun di banding sebelum terjadinya abrasi.Penyu bertelur biasanya sekitar bulan ini (Juli) sempat bertelur 1 sarang, dan hari ini kita rilis sekitar 400 ekor tukik", paparnya.
Dirinya berharap, agar Pemerintah dapat kembali menata pantai Kuta, Legian, dan Seminyak.Sehinga, penyu-penyu nantinya dapat kembali memiliki space untuk bertelur maupun berkembangbiak.
"Mudah-mudahan tetap menjadi tempat penyu bertelur disini nantinya karena, konserfasi kita disini telah betul- betul melestarikan dan menjaga ekosistemnya agar tetap bertahan sampai dimasa akan datang", pungkas Tresna.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga