search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan BPOM Tarik Kopi Saset Starbucks Impor dari Turki
Selasa, 27 Desember 2022, 10:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Alasan BPOM Tarik Kopi Saset Starbucks Impor dari Turki

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik sejumlah produk kopi bubuk saset dengan merek Starbucks dengan alasan belum memiliki izin edar. Terdapat enam varian kopi saset Starbucks yang ditarik, yakni Cappuccino, Cafe Latte, Toffee Nut Latte, White Mocha, Caramel Latte, dan Vanilla Latte.

Deputi Badan Pengawasan Pangan Olahan Rita Endang mengatakan keenam varian produk kopi saset Starbucks tidak memiliki izin edar dari BPOM.

"Ini impor ilegal dari Turki," kata Endang saat berbincang bersama Kepala BPOM Penny K Lukito usai konferensi pers soal intensifikasi pengawasan pangan menjelang Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023, Senin (26/12).

"Ketemunya di mana, di peredaran mana,?" ujar Penny.

"Banjarmasin, daerah Kalimantan Selatan," kata Rita.

"Lokasinya, di distributor atau apa?," kata Penny melanjutkan.

"Di toko. Tanpa izin edar bu, tertulis dari Turki," ujar Rita.

Penny mengaku akan segera menghubungi pihak importir untuk melakukan koordinasi. Ia mengingatkan para produsen maupun distributor hanya mengedarkan produk olahan makanan maupun obat yang memiliki izin edar resmi dari BPOM.

"Padahal produk impor ya. Setelah ini kelihatannya kita harus menginformasikan kepada perusahaan importirnya ya, Starbucks ya. Nanti dia mungkin mengontak mitranya yang ada di Turki dalam hal ini," ujar Penny.

Selain temuan produk Starbucks, Penny juga mewanti-wanti masyarakat berhati-hati saat berbelanja, khususnya melalui toko daring. Dalam inspeksi jelang Nataru, BPOM menemukan 55 persen produk kedaluwarsa, 35 persen tanpa izin edar, dan sisanya rusak.

"Banyak sekali produk impor kedaluwarsa, yang mungkin untuk menghadapi masa hari raya ini malah justru banyak dibuang, dikirim ke Indonesia. Karena tahu mungkin orang-orang Indonesia suka produk impor ya," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami