search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Putin Serang Ukraina, Gegara Sosok Ini
Kamis, 27 April 2023, 10:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Alasan Putin Serang Ukraina, Gegara Sosok Ini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Hal-hal baru yang disebut melatarbelakangi serangan Rusia ke Ukraina mulai terungkap. Terbaru, sebuah laporan menyebutkan ada seorang figur yang menjadi alasan Moskow menyerang tetangganya itu.

Verstka, outlet berita independen Rusia yang didirikan tak lama setelah konflik dimulai, menerbitkan laporan mendalam minggu ini berjudul "How Putin Came to Hate Ukraine" yang mengutip mantan dan pejabat saat ini di pemerintah Rusia dan Ukraina.

Verstka menulis bahwa sekutu setia Putin Viktor Medvedchuk menjadi 'aktor utama' dalam apa yang disebut operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Media itu juga menulis bahwa Putin sebenarnya telah memutuskan untuk menyerang Kyiv pada Februari-Maret 2021.

Medvedchuk adalah figur kaya Ukraina pro-Kremlin yang dibebaskan oleh Kyiv dalam pertukaran tahanan dengan Rusia pada September 2022. Pria berusia 68 tahun itu memiliki hubungan dekat dengan Putin, yang diyakini sebagai ayah baptis putri bungsunya.

Medvedchuk juga merupakan mantan pemimpin partai oposisi pro-Rusia di Ukraina, dan ditahan pada April 2022 oleh dinas keamanan negara Ukraina, SBU, setelah dia melarikan diri dari tahanan rumah sambil menunggu persidangan atas tuduhan makar. Kyiv telah mencabut kewarganegaraan Ukrainanya.

Pada 2021, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dekrit yang melarang tiga stasiun televisi yang berafiliasi dengan Medvedchuk. 

Zelensky mengatakan pada saat itu bahwa stasiun televisi "melakukan propaganda anti-Ukraina" dan "mengganggu proses integrasi negara ke dalam Uni Eropa".

"Pada Februari 2021, operasi khusus dilakukan, yang tujuannya adalah untuk menetralisir Medvedchuk," kata outlet berita tersebut dikutip Newsweek, Kamis, (27/4/2023).

Menurut Verstka, ini merupakan batas akhir kesabaran Putin. Tiga sumber yang dekat dengan Putin mengonfirmasi bahwa perkembangan ini adalah langkah terakhir dalam keputusan Kremlin untuk bersiap meluncurkan serangan skala penuh ke Ukraina.

"Kremlin memutuskan untuk tidak menggunakan alat 'soft power' lagi. Putin sangat marah dengan 'serangan pribadi' terhadap Medvedchuk," kata laporan itu.

"Medvedchuk berbicara tentang kesetiaan wilayah, dengan bodohnya menyesatkan Putin," papar seorang sumber lain yang dekat dengan administrasi kepresidenan Rusia.

"Alih-alih menarik kesimpulan tentang kecukupan informasi yang diterima, menganalisis dan melihat gambaran yang jelas bahwa mereka tidak diharapkan di sini, kebencian dan kemarahan menutupi mata mereka," tambah sumber itu.

Putin sendiri mulai menyerang Ukraina pada 24 Februari tahun lalu. Dalam pidatonya, Putin berdalih adanya serangan ini adalah untuk membebaskan masyarakat komunitas Rusia di wilayah itu dari kelompok ultranasionalis yang dibeking Kyiv serta memaksa Ukraina untuk tidak bergabung ke NATO.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami