Alat Bantu Seksual, Apa Berbahaya?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sebuah kasus menarik rasanya perlu dibahas Kembali minggu ini. Seorang perempuan menyebutkan diri dari Tangerang berkisah bahwa, dia sudah enam bulan berpisah jarak denga suaminya.
Suami masih di luar negeri, belum dapat ijin pulang. Selama ini mereka berdua menjalankan kehidupan seksual dengan melakukan seks virtual, jarak jauh, lewat videocall. Rupanya, dua minggu lalu, suaminya memberi kejutan mengirimkannya sebuah vibrator untuk digunakan.
Malah suaminya yang mengijinkan dan menyarankan menggunakannya saat berjauhan. Yang kemudian menjadi pertanyaannya adalah apakah kalau vibrator tersebut digunakan terus bakal berbahaya?
Mari kita bahas. Dorongan seksual memang tidak bisa dihentikan begitu saja walau sedang berjauhan dengan pasangan. Apalagi misal saat pandemi yang lalu, belum jelas kapan akan berakhir, untuk bisa kembali ke kehidupan normal. Selama masih berpisah jarak dengan pasangan, dorongan seksual yang muncul memang direkomendasikan untuk bisa diteruskan atau dilakukan secara virtual.
Memang untuk memenuhi romantisme dan dorongan seksual yang muncul selama berjauhan dengan pasangan bukan sesuatu yang mudah. Tetapi bukan berarti menjadikan romantisme menjadi padam.
Anda bisa menyalurkannya lewat fasilitas lain, yang paling populer dan sering digunakan saat ini adalah lewat telepon seks atau juga fitur videocall menggunakan ponsel pintar Anda lewat fitur videocall pada aplikasi Whatsapp. Ini bisa disebutkan sebagai seks jarak jauh.
Untuk menggunakan videocall bisa dikondisikan lebih menarik, karena semua adegan yang dilakukan akan terlihat semuanya. Berpakaianlah seksi, selanjutnya bisa menikmati hubungan seksual jarak jauh dengan bermasturbasi bersama.
Tetapi harap waspada, sebaiknya jangan direkam karena akan berisiko bocor ke publik dan media sosial seandainya tidak berhati-hati. Dan ternyata, menikmati aktivitas seksual jarak jauh ini juga bisa dengan bantuan alat bantu, seksual">alat bantu seksual, yang sering disebut dengan sex toys.
Baca juga:
Tips Membangun Kehidupan Seksual Pascastroke
Untuk perempuan, saat ini yang paling populer adalah alat bantu yang menyerupai kelamin laki-laki yang disebut dildo, atau yang dapat bergetar secara elektrik yang disebut vibrator.
Alat bantu seks sebaiknya digunakan seperlunya saja, di saat diperlukan, serta menggunakannya dengan bertanggung jawab dan memperhatikan kebersihan alat.
Alat bantu seksual bisa digunakan bagi mereka yang tidak sedang bersama pasangan seksual, alat bantu seks bisa jadi solusi kebutuhan seksualnya, daripada muncul keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Menggunakan vibrator tidak berbahaya selama tidak kotor atau tidak digunakan dengan kasar yang bisa membuat luka. Bahkan secara psikis penggunaan perangkat seksual">alat bantu seksual juga dapat membuat seseorang merasa aman dan nyaman karena juga terhindar dari risiko infeksi menular seksual, termasuk HIV AIDS.
Dalam kondisi saat sedang bersama-sama kembali nanti, berkumpul lagi dengan pasanga, seksual">alat bantu seksual juga masih boleh saja digunakan bersama pasangan, untuk variasi dalam hubungan seksual.
Tentu saja alat bantu seks tidak akan bisa menggantikan sentuhan, rabaan, ciuman dan kehangatan tubuh dari pasangan. Jadi gunakanlah alat bantu seks seperlunya.
Serta satu lagi, bila ada keluhan seksual dan merasa perlu menggunakan vibrator dan alat bantu seks, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter yang paham kesehatan seksual. Terima kasih.
Editor: Juniar
Reporter: bbn/oka