AS, Korsel, dan Jepang Latihan Militer Lawan Teror Rudal Korut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang menggelar latihan militer bersama di Laut Timur hari ini, Senin (17/4), di tengah ancaman Korea Utara yang kian gencar menguji coba rudal.
Angkatan Laut Korsel melaporkan latihan itu melibatkan tiga kapal perusak yang dilengkapi Aegis, yakni kapal Korsel ROKS Yulgok Yi I, USS Benfold milik AS, dan JS Atago milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.
The Korea Times melaporkan latihan itu berfokus pada praktik prosedur guna mendeteksi dan melacak target rudal balistik yang disimulasikan komputer, serta berbagi informasi terkait.
"Ini adalah kesempatan untuk memperkuat kerja sama keamanan di antara Korsel, AS, dan Jepang dalam melawan ancaman nuklir dan rudal Korut yang semakin maju dan memperkuat kemampuan Angkatan Laut kami untuk menanggapi peluncuran rudal balistik," kata seorang pejabat AL Korsel.
Ketiga negara ini belakangan memperkuat koordinasi keamanan usai Korut melancarkan tindakan provokatif, salah satunya meluncurkan rudal balistik antarbenua yang disebut berbahan bakar padat pekan lalu.
Ini merupakan latihan militer bersama terbaru ketiga negara, usai latihan pertahanan rudal mereka pada Februari lalu. Latihan ini sendiri disepakati setelah Washington, Seoul, dan Tokyo mengadakan dialog pertahanan tingkat tinggi pekan lalu.
Dalam dialog itu, ketiganya setuju menggelar latihan pertahanan rudal dan anti-kapal selam secara teratur untuk melawan ancaman Pyongyang.
Pada Kamis, Korut melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang dipimpin langsung oleh pemimpin mereka, Kim Jong Un.
Kim mengatakan uji coba tersebut digelar untuk membuat musuh ketar-ketir.
"Itu akan membuat musuh merasakan krisis keamanan yang lebih nyata, dan terus menyerang mereka dengan kegelisahan dan horor yang ekstrem," ujar Kim berdasarkan laporan KCNA yang dikutip Reuters.
Rudal itu ditembakkan dari dekat Pyongyang, kemudian terbang sekitar 1.000 km. Peluru kendali ini akhirnya mendarat di perairan timur Korea Utara.
KCNA melaporkan ICBM itu bernama Hwasongpho-18. Rudal tipe baru itu disebut akan mereformasi komponen pertahanan strategis Korea Utara secara besar-besaran dan membuat serangan balik lebih efektif.
Ketegangan di kawasan pun kian tinggi. Pada Sabtu, militer Korsel juga melepaskan tembakan ke arah kapal Korut yang disebut melintasi perbatasan laut mereka.
Kapal patroli Korut tersebut dianggap melanggar Garis Batas Utara (NLL) yang merupakan batas laut de facto kedua negara pada pukul 11.00 waktu setempat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan dan menyiarkan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korut itu.
"Militer kami secara tegas mempertahankan posisi pertempuran sembari memantau pergerakan musuh sebagai persiapan untuk potensi provokasi terkait pelanggaran NLL oleh kapal patroli Korea Utara," demikian pernyataan JCS, Minggu (16/4).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net