search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Sebut Ukraina Punya Waktu Sisa 30 Hari Serang Balik Rusia
Rabu, 13 September 2023, 00:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Sebut Ukraina Punya Waktu Sisa 30 Hari Serang Balik Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, mengatakan Ukraina hanya punya waktu sekitar 30 hari untuk melancarkan serangan balasan ke Rusia.

Milley menyebut setelah 30 hari ke depan, cuaca bakal menjadi lebih dingin sehingga dapat lebih menghambat Ukraina untuk melancarkan manuver serangan.

"Masih ada jumlah waktu yang wajar, mungkin sekitar 30 hingga 45 hari lagi waktu untuk pertempuran tersisa," kata Milley seperti dikutip BBC, Senin (11/9).

Milley mengatakan perlawanan dari pihak Ukraina memang berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan. Kendati begitu, dia menyebut masih ada pertempuran sengit yang sedang berlangsung.

"Ukraina masih terus melakukan kemajuan yang stabil," ucapnya.

Milley juga mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah serangan balasan Ukraina kali ini bisa dikategorikan gagal. Menurutnya, Ukraina "maju dengan kecepatan yang sangat stabil melampaui garis depan Rusia."

Sejak diluncurkan pada Juni lalu, serangan balasan Kyiv memang tampak hanya membuat keuntungan kecil. Tak banyak wilayah yang berhasil direbut kembali oleh Ukraina dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Meski begitu, para jenderal Ukraina mengklaim telah melewati garis pertahanan pertama Rusia yang cukup kuat di selatan.

"Saya katakan di awal [perang] bahwa ini akan menjadi pertempuran yang panjang, lambat, keras, dan berkorban tinggi. Dan itu lah yang terjadi," kata Milley.

Dalam wawancara yang sama, kepala staf pertahanan Inggris Laksamana Tony Radakin menyatakan bahwa Ukraina saat ini menuju kemenangan dengan sebaliknya, Rusia menuju kekalahan.

"Itu karena tujuan Rusia adalah untuk menaklukkan Ukraina dan menempatkannya di bawah kendali mereka," ujar Radakin.

"Itu belum terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Itu lah mengapa Ukraina saat ini menuju kemenangan."

Menurut Radakin, Ukraina telah membuat kemajuan di medan perang yakni memulihkan 50 persen wilayahnya yang direbut paksa Kremlin.

Kemajuan ini pun ikut tercermin di komunitas internasional yang mulai "menerapkan tekanan ekonomi dan tekanan diplomatik hingga membuat Rusia menderita karenanya."

Tahun lalu, angkatan bersenjata Ukraina sempat kewalahan saat harus bertempur di tengah hujan musim gugur dan dinginnya musim dingin. Selain karena cuaca, pasukan Ukraina kelimpungan akibat peralatan dan amunisi yang tak memadai.

Saat ditanya mengenai dampak cuaca, kepala intelijen militer Ukraina Letnan Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan bahwa "pertempuran akan berlanjut dengan satu atau lain cara."

Dia mengakui memang lebih sulit untuk bertarung dalam cuaca dingin dan basah, namun hal itu menurutnya cuma masalah penyesuaian. Itu tak bisa dijadikan alasan untuk berhenti berperang.

Dia juga menuturkan salah satu tantangan sulit saat cuaca dingin dan basah yakni kendaraan beroda yang tak mudah dioperasikan. Ukraina belakangan memang memprioritaskan penggunaan kendaraan seperti tank untuk perang.

Namun menurutnya, Ukraina kini mesti mengesampingkan hal itu lantaran Rusia yang menggunakan pertahanan anti-tank dan drone kamikaze.

"Jadi dalam sebagian besar kasus, sayangnya, serangan balik kami tak menggunakan kendaraan," ucapnya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami