search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bagaimana Etilen Glikol Bisa Ada Dalam Kandungan Obat Sirop Anak?
Kamis, 20 Oktober 2022, 15:15 WITA Follow
image

beritabali.com/kompas.com/Bagaimana Etilen Glikol Bisa Ada Dalam Kandungan Obat Sirop Anak?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sejak Januari hingga 18 Oktober 2022, sebanyak 206 anak mengalami gangguan ginjal akut misterius, yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Tingkat kematian akibat gangguan ginjal akut misterius ini mencapai 99 kasus atau 45 persen. 

Adanya kandungan etilen glikol (EG) maupun dietilen gokil (DEG) dalam obat sirop anak dicurigai menjadi pemicunya. 

Sebenarnya, apa itu etilen glikol (EG)? 

Etilen glikol, juga disebut etana-1,2-diol merupakan anggota paling sederhana dari keluarga glikol senyawa organik. 

Glikol adalah alkohol dengan dua gugus hidroksil pada atom karbon yang berdekatan (1,2-diol). Nama umum etilen glikol secara harfiah berarti "glikol yang berasal dari etilen." 

Etilen glikol berupa cairan bening, manis, sedikit kental yang mendidih pada 198 °C. Etilen glikol biasa digunakan dalam banyak aplikasi komersial dan industri termasuk antibeku dan pendingin. 

Dalam kadar tertentu etilen glikol sangat beracun; hewan atau manusia yang meminum larutan tersebut bisa menjadi sangat sakit hingga menyebabkan kematian. 

Lantas, bagaimana etilen glikol bisa ada dalam obat sirop anak? 

Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati menjelaskan, bahwa pada dasarnya yang digunakan sebagai zat pelarut dalam obat sirop anak adalah propilen glikol atau gliserin. 

Propilen glikol atau disebut juga 1,2-propanediol, menyerupai etilen glikol dalam sifat fisiknya, tetapi tidak beracun dan digunakan secara luas dalam makanan, kosmetik, produk kebersihan mulut, sebagai pelarut obat, pengawet, hingga zat penahan kelembaban. 

Namun dikatakan Prof. Zullies, senyawa kimia Etilen glikol dan Dietilen glikol dapat ditemukan sebagai cemaran pada Propilen glikon atau Gliserin, sampai batas tertentu yang dibolehkan. 

“Industri farmasi yang harus memastikan bahwa bahan bakunya minim atau bebas cemaran senyawa kimia EG dan DEG, sebelum diformulasi,” kata Prof. Zullies. 

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk memastikan apakah benar senyawa etilen glikol yang ada dalam obat sirop anak berada dalam kadar yang menyebabkan efek toksis terhadap ginjal, dibutuhkan pemeriksaan dengan metode analisis yang akurat dan sensitif. 

Apalagi, pengukuran kadar etilen glikol dan dietilen glikol dalam produk akhir terbilang tidak mudah, karena obat tersebut sudah mengandung berbagai bahan lain. 

“Hubungan langsung antara kejadian gagal ginjal akut dengan konsumsi obat sirop anak sebenarnya masih misteri, karena misalnya saja obat sirop parasetamol yang sudah ada bertahun-tahun tanpa perubahan formula, harusnya aman saja digunakan,” ujarnya. 

Untuk mencegah efek negatif etilen glikol, Prof. Zullies mengatakan, bahwa alkohol bisa menjadi alternatif pelarut obat. Sayangnya, ini tak selalu bisa dilakukan, karena akan memengaruhi aspek halal tidaknya obat. 

Prof. Zullies mengingatkan, selain mewaspadai efek obat sirop anak, penting juga mewaspadai kemungkinan lain penyebab gagal ginjal akut, misalnya saja adanya infeksi tertentu seperti leptospirosis yang banyak muncul di musim hujan. Selain itu juga dari asupan makanan. 

Pasalnya, jika pada pasien gagal ginjal akut terdeteksi adanya asam oksalat di ginjal -- yang merupakan metabolit dari etilen glikol, hal tersebut juga bisa berasal dari makanan.(sumber: kompas.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami