search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Sri Lanka Tewaskan 14 Orang, Semua Sekolah Tutup
Senin, 3 Juni 2024, 11:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Sri Lanka Tewaskan 14 Orang, Semua Sekolah Tutup

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Banjir bandang dan tanah longsor akibat badai monsun yang melanda Sri Lanka menewaskan setidaknya 14 orang.

Pusat Bencana Sri Lanka mengatakan pada Minggu (2/6), sejumlah warga di antaranya tenggelam dan hanyut di dekat ibu kota Kolombo.

"Sementara korban lainnya terkubur hidup-hidup dalam tanah longsor, termasuk seorang anak perempuan berusia 11 tahun dan seorang laki-laki berusia 20 tahun," kata Pusat Manajemen Bencana (DMC) seperti dilaporkan AFP.

Selain itu, sembilan orang lainnya tertimpa dan tewas tertimpa pohon tumbang di tujuh distrik sejak musim hujan semakin intensif pada 21 Mei.

Meski Sri Lanka bergantung pada hujan monsun musiman untuk irigasi dan pembangkit listrik tenaga air, para ahli telah memperingatkan bahwa negara tersebut akan menghadapi banjir yang lebih sering terjadi seiring dengan pemanasan dunia akibat perubahan iklim.

DMC mengatakan 20 dari 25 distrik di Sri Lanka terkena dampak hujan lebat dan mengeluarkan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di tepi sungai utama untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Penerbangan yang tiba di bandara internasional utama Kolombo dialihkan ke bandara yang lebih kecil, dan beberapa jalan raya utama di beberapa pintu keluar terendam banjir.

Pemerintah juga memerintahkan semua sekolah untuk tetap tutup pada Senin (3/6) setelah liburan akhir pekan, karena diperkirakan akan turun hujan lebih sering.

"Mungkin akan terjadi lebih banyak hujan lebat disertai angin kencang dan guntur," kata DMC.

Pekan lalu, otoritas satwa liar menemukan tujuh bangkai gajah muda yang tenggelam dan merupakan kerugian terbesar dalam lima tahun terakhir.

Permulaan monsun barat daya memicu banjir di habitat gajah di Dimbulagala, sekitar 250 kilometer (155 mil) timur laut Kolombo.

(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami