search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu Yang Tewas Dibunuh Israel
Selasa, 23 April 2024, 10:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu Yang Tewas Dibunuh Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang bayi Palestina dilahirkan dengan selamat dari rahim sang ibu yang tewas akibat bom Israel di Rafah, Jalur Gaza, pada Minggu (21/4).

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan serangan brutal Israel menyebabkan 19 orang meninggal dalam 24 jam, termasuk ibu bayi bernama Sabreen Al Sakini.

Sebelum meninggal, usia kandungan Al Sakini tercatat 30 minggu atau lebih dari tujuh bulan.

Dokter yang menyelamatkan bayi tersebut, Mohamed Salama, mengatakan bayi itu lahir melalui operasi caesar darurat.

Dokter Salama mengatakan bayi itu memiliki berat 1,4 kilogram, lahir dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap.

Saat ini anak Al Sakini berada di inkubator bersama dengan anak-anak lain.

"Bayi syahid Sabreen Al Sakani," demikian tulisan di papan inkubator.

Salama mengatakan bayi itu bakal dirawat di rumah sakit selama tiga atau empat pekan.

"Setelah itu, kami akan melihat dia meninggalkan rumah sakit, dan kemana anak ini akan pergi, ke keluarganya, ke bibi atau pamannya, atau ke kakeknya," ujar dia.

Menurut Salama, operasi penyelamatan bayi itu merupakan tragedi terbesar.

"Bahkan jika bayi ini bisa selamat, dia terlahir yatim-piatu," kata dia.

Paman Sakani, Rami Al Sheikh, mengatakan Malak ingin memberi nama keponakannya Rouh. Dalam bahasa Arab, nama ini berarti "semangat".

Malak merupakan anak Al Sakina yang ikut tewas dalam serangan dahsyat Israel.

"Malak si gadis kecil bahagia bahwa adiknya telah hadir di dunia," kata Al Sheikh, dikutip Reuters.

Serangan di Rafah terjadi saat pasukan Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023.

Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti fasilitas medis hingga kamp pengungsian.

Agresi Israel juga menyebabkan lebih dari 34.000 orang meninggal di Palestina. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami