search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Begini Akhir Nasib Penumpang Pesawat Jetstar yang Tak Dapat Izin Mendarat di Bali
Kamis, 29 Desember 2022, 22:27 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Begini Akhir Nasib Penumpang Pesawat Jetstar yang Tak Dapat Izin Mendarat di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lantaran izin pendaratan tidak diberikan pihak otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pesawat Jetstar Airways tak jadi mendarat di Denpasar, Bali, pada Selasa, 27 Desember 2022. Pesawat terpaksa putar balik ke Melbourne.

Dikutip dari news.co.au, Kamis (29/12/2022), Jetstar mengonfirmasi insiden itu terjadi karena 'miskomunikasi internal' lantaran maskapai gagal memenuhi persyaratan yang diminta otoritas Indonesia setelah mengganti pesawat. Pilot pun baru diberitahu bahwa pendaratan mereka tak diperbolehkan di tengah perjalanan di udara.

"Kami menukar pesawat yang melayani rute Melbourne ke Bali kemarin dengan pesawat Boeing 787 yang berukuran lebih besar untuk mengangkut lebih banyak penumang selama musim liburan," demikian penjelasan seorang juru bicara Jetstar pada Rabu pagi, 28 Desember 2022.

General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan mengamini penjelasan Jetstar. Ia mengatakan bahwa penerbangan Jetstar Airways JQ035 memutuskan kembali karena ada persyaratan yang belum dipenuhi internal maskapai untuk dapat melanjutkan penerbangan ke Indonesia.

"Koordinasi dengan manajemen Jetstar, solusinya adalah sebagian penumpang dialihkan ke penerbangan Virgin Australia dan Qantas di malam tersebut, sebagian ada yang bermalam di hotel dengan tanggungan Jetstar," kata Handy dikutip dari Liputan6.com.

Selanjutnya, Jetstar menerbangan pesawat tersebut dari Melbourne sebagai penerbangan ekstra bernomor JQ1035 pada Rabu, 28 Desember 2022. 

"Kami berharap, ke depan untuk penerbangan yang dilaksanakan oleh para maskapai dapat dipastikan telah memenuhi syarat dan prosedur yang ada. Dan pastikan koordinasi dengan pengelola bandara bilamana terjadi irregularity," ujar Handy.

Penerbangan JQ035 itu disebut mengangkut lebih dari 300 penumpang. Drama panjang dihadapi para penumpang sejak sebelum pesawat mereka memutuskan memutar balik.

Sebelum pesawat lepas landas pada Selasa pukul 11 malam, para penumpang terpaksa menunggu hampir lima jam lebih lama dari jadwal seharusnya. Pesawat Boeing 787 Dreamliner yang mereka tumpangi sudah melintasi Broome di Australia Barat sebelum dipaksa memutar balik ke Melbourne. 

Penumpang yang tak sadar awalnya mengira mereka telah mendarat di tujuan, padahal mereka kembali ke asal pada keesokan paginya. Seorang penumpang menggambarkan kejadian yang dialaminya sebagai 'mimpi buruk liburan'.

"Dia (pilot) menyarankan mereka telah menyelidiki Darwin dan Perth (sebagai tempat pendaratan), tetapi memilih Melbourne karena kami memiliki cukup bahan bakar dan akan lebih baik untuk staf, dan karena itu penerbangan baru," kata penumpang yang tidak mau disebutkan namanya itu.

"Sebagian besar penumpang yang pernah mengalami masalah besar beberapa kali merasa kesal dan bingung bagaimana sebuah penerbangan yang sudah jalan 80 persen bisa ditolak mendarat," kata penumpang itu lagi.

"Kebingungan ini juga dialami staf yang kebanyakan mengatakan bahwa mereka belum pernah mendengar hal itu pernah terjadi sebelumnya."

Pihak maskapai selanjutnya menjadwalkan penerbangan pengganti pada keesokan harinya. Mereka merencanakan penerbangan itu berangkat pada pukul 16.45, Rabu waktu setempat, tetapi nyatanya kembali tertunda.

Pesawat Boeing 787 akhirnya diberangkatkan pada pukul 18.15 waktu setempat, sesuai jadwal penerbangan semula. Mereka tiba di Bali pada pukul 23.45 WITA.

Pihak maskapai pun meminta maaf atas insiden yang merugikan penumpang itu. "Kami tahu ini merupakan pengalaman yang sangat membuat frustrasi pelanggan dan dengan tulus meminta maaf atas apa yang terjadi," kata juru bicara maskapai.

Dia mengatakan penumpang yang kecewa mendapatkan kompensasi berupa kamar hotel, voucer makan dan akan diberikan voucer perjalanan 200 dolar Australia. Jetstar juga berkomitmen untuk menanggung biaya transportasi bandara tambahan.

"Kami telah memulai peninjauan untuk memahami bagaimana miskomunikasi terjadi sehingga kami dapat mencegahnya terjadi lagi," kata juru bicara tersebut. Namun, pihak maskapai menolak mengomentari lebih lanjut mengenai penundaan penerbangan pengganti tersebut.

Secara keseluruhan, maskapai Jetstar Airways menerbangkan tujuh jadwal penerbangan ke Bali dari berbagai kota di Australia, yakni Sydney 7 kali/minggu, Melbourne 14 kali/minggu, Brisbane 7 kali/minggu, Perth 21 kali/minggu, Adelaide 7 kali/minggu , Cairns 4 kali/minggu, dan Darwin 7 kali/minggu. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami