search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Berkat JKN, Operasi Pengangkatan Rahim Ibu Jero Berjalan Lancar
Selasa, 27 Februari 2024, 17:26 WITA Follow
image

bbn/Jamkesnews/Berkat JKN, Operasi Pengangkatan Rahim Ibu Jero Berjalan Lancar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Tidak ada terbesit sedikitpun di benak Ni Wayan Mariani (45) alias Jero, bahwa ia akan menjalani operasi pengangkatan rahimnya. Ibu dua anak asal Klungkung ini tidak menyadari, di balik kondisinya yang sehat-sehat saja, ternyata ada penyakit yang mengancam jiwanya. 

Ia mengaku kesehariannya tampak normal-normal saja, tidak ada gejala atau rasa sakit yang ia alami. Hanya saja haidnya yang dulu lancar mulai agak tersendat, sedikit dan tidak seperti biasanya. Tepatnya pada November 2023 ia sempat meraba perutnya dan merasakan benjolan di bawah pusarnya.

“Sebenarnya saat meraba perut itu saya menganggap mungkin itu bagian organ dalam saya saja, saya belum curiga karena sama sekali tidak pernah merasa sakit. Jadi saya memutuskan untuk membiarkannya. Pada bulan Januari 2024 saya merasakan benjolan tersebut semakin besar dan nampak dari luar. Akhirnya mau tidak mau saya memaksakan diri untuk berobat,” ungkap Jero saat diwawancarai Jamkesnews di kediamannya, Rabu (07/02).

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di rumah sakit, dokter yang merawatnya menemukan miom pada perutnya. Miom adalah benjolan yang tumbuh di dinding rahim bagian dalam atau bagian luar. Ukuran benjolannya yang cukup besar membuat dokter harus segera mengambil tindakan pengangkatan agar tidak semakin membahayakan. 

Jero kemudian memeriksakan dirinya ke Puskesmas tempatnya terdaftar. Saat diperiksa, dokter mendapati jika benjolan pada perut Jero sudah berukuran sebesar tiga jari sehingga tanpa menunda waktu pihak Puskesmas merujuk Jero ke salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Klungkung. Dokter juga sempat mengecek KTP Jero untuk memastikan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Jero aktif. Setelah itu, Jero pun melanjutkan berobat di rumah sakit.

“Setelah di rumah sakitlah dipastikan oleh dokter spesialis jika benjolan saya yang ukurannya cukup besar adalah miom. Perasaan saya sudah campur aduk, takut sekali ketika dokter menanyakan apakah saya sudah mempunyai anak atau belum. Saya jelaskan kalau saat ini anak saya sudah dua. Dokter kemudian menyarankan saya supaya menjalani operasi pengangkatan rahim dengan segala risikonya,” ujar wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai penjahit ini.

Jero dan suaminya memutuskan menyetujui saran dokter tersebut demi kesembuhannya. Ia mengaku kembali menjalani serangkaian pemeriksaan dokter. Kali ini adalah untuk memastikan kesiapannya menjalani operasi. Setelah dinyatakan layak, Jero kemudian menjalani operasi yang berlangsung kurang lebih tiga jam dan dilanjutkan dengan rawat inap selama tiga hari dua malam. Betapa leganya ia ketika dokter menyatakan jika operasinya berhasil dan diperlihatkan benjolannya seukuran kelapa muda.

"Kaget saya, ternyata ukurannya sudah besar sekali. Setelah menjalani kontrol pertama seminggu pasca operasi, dokter memberitahukan bahwa kondisi perut saya sudah membaik. Kata dokter, miom yang saya derita seharusnya tidak akan tumbuh lagi. Selain itu, jaritannya juga sudah kering. Dokter memberikan saya obat pereda nyeri karena untuk sembuh total dengan jenis penyakit ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama," kata Jero.

Jero sempat membahas mengenai kemungkinan penyebab penyakitnya. Dokter menyatakan penyebabnya adalah bakteri yang timbul karena kurang bersih. Ia kemudian ingat setelah melahirkan anak keduanya ia kembali hamil. Karena jaraknya dekat maka ia memutuskan untuk melakukan tindakan kuret. Dokter menduga proses tersebut belum sepenuhnya membersihkan rahimnya sehingga menjadi miom.

“Yang terpenting operasi lancar tanpa halangan. Saya merasakan layanan yang sesuai dengan harapan saya selaku peserta JKN. Pihak rumah sakit sangat ramah dan merawat saya dengan sigap. Selain itu saya juga mendapatkan penjaminan yang lengkap hingga tidak keluar biaya sepeserpun dari kantong sendiri. Manfaat menjadi peserta JKN ini benar-benar membuat saya terkesan. Semoga Program JKN bisa terus ada sampai kapanpun dan memberikan manfaat bagi pesertanya yang perlu mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” katanya.

Editor: Robby

Reporter: BPJS Klungkung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami