search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bocah Tertimpa Puing di Suriah Minta Tolong, Janjinya Bikin Terenyuh
Kamis, 9 Februari 2023, 06:12 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bocah Tertimpa Puing di Suriah Minta Tolong, Janjinya Bikin Terenyuh

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Salah satu bocah perempuan yang tertimpa puing akibat gempa di Suriah meminta tolong diselamatkan. Janji Mariam sang bocah berusia sekitar tujuh tahun itu jika ia bisa diselamatkan membuat terenyuh salah satu petugas penyelamat di kota kecil Besnaya-Bseineh, Suriah.

"Keluarkan aku dari sini, aku akan melakukan apa saja untukmu," ucap Mariam kepada tim penyelamat, seperti dikutip dari CNN.

"Saya akan jadi pelayan kamu," tutur Mariam lagi dengan suara parau.

Sang petugas penyelamat langsung terenyuh dan mengatakan: "Oh tidak, tidak."

Petugas tersebut pun menjamin tersebut untuk mengupayakan apapun menyelamatkan sang bocah perempuan dan adiknya. Dalam video yang beredar, para penyelamat berjongkok di sekitar puing rumah di sebuah desa kecil dekat Haram, Suriah, kala berupaya mengeluarkan kakak beradik itu.

Mereka mengatakan kepada dua gadis kecil tersebut untuk tetap kuat dan tidak menangis. Bala bantuan itu datang setelah Mariam dan adiknya terjebak lebih dari 36 jam di sana, di tengah cuaca bersalju.

Bocah itu juga tampak melindungi kepala sang adik yang baru berusia sekitar tiga tahun dari puing-puing. Ia mencegah puing besar itu menimpa kepala sang adik dengan menggunakan lengannya.

Mariam, sang gadis, dengan lembut membelai kepala adiknya dan menutup kepalanya dari puing bangunan di atas mereka. Keduanya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka akibat gempa yang menghantam Suriah.

Ayah Mariam, Mustafa Zuhir Al-Sayed, mengatakan istri dan tiga anaknya sedang tidur pada dini hari saat rumah mereka diguncang.

"Kami merasakan tanah bergetar dan puing-puing mulai berjatuhan di atas kepala kami. Kami terjebak selama dua hari di bawah reruntuhan," katanya.

Al-Sayed mengaku selama terjepit di bawah puing, dia dan keluarganya membaca Al-Qur'an dan berdoa dengan suara kencang agar seseorang menemukan mereka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami