Bos Tentara Wagner Beberkan Alasan Putin Ogah Setop Invasi Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengungkapkan alasan Presiden Rusia Vladimir Putin enggan menghentikan invasinya ke Ukraina yang telah berlangsung satu tahun lebih ini.
Baca juga:
Tabrakan Bus dan Taksi Motor, 10 Orang Tewas
Prigozhin menilai salah satu alasannya yakni Rusia yakin Ukraina akan terus berupaya merebut kembali wilayahnya seperti Crimea yang dicaplok Moskow pada 2014 lalu.
"Saya benar-benar yakin bahwa Ukraina dengan bantuan blok NATO akan melampaui batas ini dan merebut kembali wilayah mereka sampai sebelum (pencaplokan Crimea) 2014," kata Prigozhin dalam unggahannya di Telegram Wagner Group pada Sabtu (4/3).
"Tidak diragukan lagi. Perang akan dimulai lagi. Konflik semacam ini mungkin berubah menjadi lebih tragis dan berdarah daripada yang pertama. Oleh karena itu, kita perlu berjuang untuk Rusia di sini dan saat ini," papar sekutu dekat Putin itu menambahkan.
Prigozhin, si eks "koki" Putin, merupakan salah satu elit Rusia dalam lingkaran dalam Putin yang terkenal blak-blakan.
Meski dekat dengan Putin, Prigozhin tak segan mengkritik militer Rusia dan Kementerian Pertahanan Rusia soal strategi perang mereka di Ukraina.
Sementara itu, tentara bayaran Wagner Group telah membantu Rusia melancarkan agresi sejak awal invasi berlangsung. Pasukan Prigozhin telah banyak berperan membantu operasi militer Rusia di Kota Bakhmut yang terus menjadi pusat pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina sejak beberapa bulan terakhir.
Dikutip NewsWeek, Prighozin semakin vokal mengkritik pasukan Rusia di Ukraina. Ia bahkan mengklaim sebagian besar capaian pasukan Rusia di Ukraina sejauh ini adalah berkat kerja tentaranya.
Dalam sebuah audio yang diunggah di Telegram, Prigozhin menyebut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Staf Umum Valery Gerasimov yang ingin mencoba "menghancurkan" Wagner Group.
Beberapa pekan lalu, ia juga mengklaim berhasil menguasai Kota Krashna Hora tanpa menyebut peran tentara Rusia.
Meski punya peran penting, sejumlah pihak menilai Wagner kehilangan banyak tentara. Menurut Amerika Serikat, sebanyak 90 persen tentara yang meninggal di pihak Rusia merupakan pasukan Wagner.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net